apahabar, JAKARTA - Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang mengaliri sebagian wilayah Jakarta. Ia juga menjadi nadi bagi kehidupan warga di bantaran sungai karena itu perlu dipelihara.
Pada kenyataannya, Ciliwing kini menjadi momok saat masa penghujan. Sampai dan lumpur yang tertimbun di badan sungai membuatnya tak mampu menampung aliran air pada saat hujan lebat dan ini menjadi pemicu banjir.
Terkiat itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya pemeliharaan dan kelestarian Sungai Ciliwung yang dapat diwariskan kepada anak cucu.
"Saya harap partisipasi aktif dari seluruh pihak untuk bersama-sama dapat menjaga dan mempertahankan kebersihan Sungai Ciliwung sehingga kita dapat mewariskan mata air ke anak cucu kita," kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/12), mengutip Antara.
Baca Juga: Masih Proses Pembangunan, Tugu Ketupat di Sungai Baru Banjarmasin Roboh, Apa Penyebabnya?
Mereke juga mendorong kesadaran masyarakat dengan kampanye 'Gerakan Bersih dan Sehat Bersama Ciliwung' yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air di sekitar kawasan Sungai Ciliwung, Jakarta.
Basuki mengungkap, dengan Gerakan Ciliwung Bersih diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat menyadari mengenai pentingnya menjaga dan mempertahankan kebersihan Sungai Ciliwung yang membentang di jantung Ibu Kota DKI Jakarta.
Baginya komitmen ini harus dihidupkan di tengah masyarakat Jakarta agar menumbuhkan upaya-upaya riil dalam mendukung pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan dan sungai Ciliwung dapat bersih dari sampah.
Kegiatan peduli Sungai Ciliwung ini bagian dari serangkaian acara dalam memperingati Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022. Mengedukasi anak soal kecintaan pada Ciliwung, diadakan lomba mewarnai untuk anak-anak TK, giat penanaman pohon, operasi semut atau gotong royong bersih-bersih sampah di sekitar pinggiran sungai.
Baca Juga: Menteri PUPR: Jalur Cianjur-Cipanas Dapat Dibuka Kembali Selasa Siang
Kegiatan tersebut diikuti oleh masyarakat, komunitas, dan TNI serta kegiatan dayung menyusuri Sungai Ciliwung sepanjang 3,5 kilometer oleh atlet Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DKI Jakarta.
Sementara itu, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Adenan Rasyid mengatakan kegiatan bersih-bersih merupakan salah satu upaya mendukung penanganan banjir Sungai Ciliwung di wilayah hilir. Penanganan banjir di suatu wilayah sungai harus dikerjakan secara sistemik dari hulu sampai ke hilir.
"Penanganan banjir secara teknikal memang penting, seperti pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi di wilayah hulu Sungai Ciliwung, tetapi yang tidak kalah penting juga di wilayah hilirnya bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai," kata Adenan.