Keguguran

Isyana Sarasvati Keguguran, Kenali Gejala Keguguran dan Penyebabnya

Isyana Sarasvati mengumumkan berita duka mengenai kegugurannya. Kenali gejala, penyebab risiko hingga penanganannya agar tidak salah tindakan.

Featured-Image
Isyana Sarasvati Mengabarkan Mengalami Keguguran Pada Unggahan Instagramnya pada Selasa 10 Oktober. Foto: instagram/isyanasarasvati

bakabar.com, JAKARTA - Isyana Sarasvati mengumumkan berita duka mengenai kegugurannya. Kenali gejala, penyebab risiko hingga penanganannya agar tidak salah tindakan.

Penyanyi tanah air, Isyana Sarasvati, mengumumkan berita duka atas kegugurannya melalui unggahan Instagramnya pada 10 Oktober. Dalam unggahan tersebut ia menyertai emoticon bunga dan sebuah foto USG dari sang janin.

"Sampai berjumpa lagi bebinyo.. Terima kasih sudah mau berjuang bersama-sama. We’ll see you again, till the day our paths cross, we love you so so much bebinyo," tulisnya, dikutip Rabu (11/10).

Tangkap Layar Postingan Isyana Sarasvati Mengenai Keguguran yang Dialaminya. Foto: instagram/isyanasarasva
Tangkap Layar Postingan Isyana Sarasvati Mengenai Keguguran yang Dialaminya. Foto: instagram/isyanasarasvati

Hal ini mengejutkan banyak warganet dan beberapa publik figur lainnya. Seperti Ardhito Pramono, Gisella serta Didiet Maulana turut menyampaikan bela sungkawa terhadap penyanyi berusia 30 tahun ini.

Isyana dan sang suami tidak memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut. Namun beberapa faktor dapat menyebabkan keguguran terjadi pada seorang ibu hamil.

Melansir Healthline, Keguguran merupakan hal tak terduga yang dialami sang ibu atas kehilangan sang calon bayi. Hal ini sering terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan, atau pada trimester pertama atau ketiga.

Kebanyakan keguguran terjadi diluar kuasa orang tua, karena hal ini terjadi secara tiba-tiba dimana janin berhenti tumbuh. 

Seorang ibu mungkin tidak menyadari sedang mengalami hal tersebut. Namun keguguran memiliki beberapa gejala dan tanda-tanda umum, seperti bercak hingga pendarahan dan mengeluarkan gumpalan darah hingga keabu-abuan, merasa nyeri perut yang parah, hingga nyeri punggung.

Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Alodokter.

Selama kehamilan, tubuh memasok hormon dan nutrisi untuk janin yang sedang berkembang. Kebanyakan kasus keguguran yang terjadi pada trimester pertama menyebabkan sang janin berhenti tumbuh. Hal tersebut dapat disebabkan beberapa faktor.

Masalah pada Genetik atau Kromosom

Kelainan Kromoson menyebabkan sekitar 50% dari seluruh keguguran pada trimester pertama kehamilan. Kelainan pada kromosom dapat menyebabkan hal ini terjadi.

Sebuah kromosom datang dari orang tua sang janin, jika salah satu memiliki masalah pada kesehatan hal ini mempengaruhi perkembangan dari sang janin.

Pola Hidup

Berbagai kondisi kesehatan dan gaya hidup dapat mendasari terhadap terganggunya perkembangan janin.

Olahraga, hubungan seksual, dan bekerja tidak terlalu berdampak pada janin. Kecuali menjalani pola hidup yang buruk, dan terpapar bahan kimia atau radiasi berbahaya.

Merokok dan Minuman Alkohol

Seperti diketahui, merokok tidaklah baik untuk kesehatan, terlebih ibu hamil. Merokok memiliki risiko keguguran lebih besar. Serta mengonsumsi kafein atau alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko terhadap keguguran.

Faktor Kesehatan Lainnya

Seorang ibu yang memiliki usia lanjut seperti diatas 35 tahun berisiko lebih tinggi mengalami keguguran dibanding usia lebih muda.

Menjalankan pola hidup yang buruk dan menyebabkan malnutrisi dan obesitas dapat meningkatkan risiko keguguran terjadi.

Penyakit seperti tiroid, tekanan darah tinggi, serviks dan bentuk rahim yang tidak normal dapat mempengaruhi kesehatan sang janin, dan meningkatkan risiko keguguran.

Penanganan Terhadap Ibu yang Mengalami Keguguran

dokter
Ilustrasi konsultasi bersama dokter. Foto: ljubaphoto/istock photo

Dukungan moral dari keluarga sangat mempengaruhi proses pemulihan sang ibu melalui fase setelah keguguran. Karena mereka cenderung mengalami depresi hingga trauma berkepanjangan.

Selain dukungan psikologis, seorang ibu dapat melakukan pengobatan dengan dokter kandungan. Dan menghindari kafein, alkohol dan rokok, serta menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan olahan dengan protein serta buah dan sayuran.

Mengalami keguguran bukan kesalahan Anda dan bukan berarti tidak bisa hamil kembali. Mendapatkan kehamilan selanjutnya dapat terjadi, terlebih jika melakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan pendampingan selama masa kehamilan.

Editor


Komentar
Banner
Banner