bakabar.com, BANJARMASIN – Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menceritakan pengalamannya mengenai kegiatan sahur keliling dalam upaya menguatkan tali silaturrahmi.
Hal itu diungkapkannya sewaktu menggelar sahur bersama mantan Gubernur Kalsel, H Rudy Arifin dengan para jurnalis, bertempat di hotel Grand Dafam, Q mall Banjarbaru, Minggu (26/05/2019) dini hari.
Baca Juga: Di Banjarbaru, Istri Gus Dur Berpesan Setop Korupsi dan Fitnah
“Saya sering sahur bersama kaum-kaum marjinal di pinggiran jalan, terminal, di tempat kuli bangunan dengan para pekerja di sana, bahkan di tempat-tempat ibadah agama lain dengan para jemaatnya,”ungkapnya kepada awak media.
Dikatakannya, hal itu dilakukannya sebagai salah satu upaya untuk menguatkan nilai-nilai persatuan dan menjauhi dari berburuk sangka dengan sesama anak bangsa.
“Jangan pernah kita memandang sesama anak bangsa dengan pandangan buruk menurut golongannya, karena negara kita ini adalah negara yang berasaskan Bhineka Tunggal Ika,” kata istri Gus Dur ini.
Dirinya juga menceritakan pengalamannya selama beberapa kali mengadakan kegiatan sahur bersama di Kota Seribu Sungai.
“Pernah sewaktu di Banjarmasin, saya bersahur bersama di kawasan pasar Antasari, becek-becekan bersama para warga di sana serta bapak Rudy Arifin,” ceritanya.
Lantas, ibu presiden ke-4 Indonesia itu berpesan agar terus menguatkan tali silaturahmi, persatuan, dan rasa persaudaraan di antara sesama anak bangsa Indonesia.
Meskipun, katanya, berbeda-beda antar golongan ras dan agama, agar tidak mudah terpecah belah apalagi di dalam situasi politik yang memanas ini.
“Bersama-sama kita harus bersatu untuk membangun bangsa Indonesia kita ini,” terangnya.
Rudy Arifin sendiri sebelumnya menceritakan sudah mengenal Gus Dur dan istrinya atau sejak ia menjabat sebagai Sekda, dan Bupati Banjar.
"Gus Dur dan bu Shinta sering datang ke Martapura, sampai mau maju jadi gubernur saya meminta izin Gus Dur dan alhamdulillah lancar," ujar Rudy.
Sebelumnya istri Gus Dur dan Rudy menghadiri kegiatan NGP Ramadan Camp di Musala Uswatun Hasanah, Komplek NGP RT. 49, Banjarbaru, Sabtu (25/5) sore.
NGP Ramadan Camp, berawal dari keresahan ibu-ibu akibat anak lebih sering bermain gadget. Uniknya pesantren Ramadan yang dihelat ibu-ibu Komplek Nusantara Griya Permai, Guntung Manggis, tak cuma dihadiri peserta beragama muslim saja.
NGP Ramadan Camp telah dilaksanakan selama 10 hari diikuti sebanyak 60 anak, 7 di antaranya non-muslim. Beragam kegiatan dilakukan. Mulai dari pelatihan pengajian, salat, maupun sains.
Baca Juga: Istri Gus Dur Jadi Tamu Spesial NGP Ramadan Camp di Banjarbaru
Reporter: Ahc07
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin