bakabar.com, MARABAHAN – Gerimis sejak pukul 20.00 Wita, tak menyurutkan antuasias warga untuk menghadiri tablig akbar KH Muhammad Bakhiet di Masjid Agung Al Anwar Marabahan, Sabtu (5/3) malam.
Selain dari Barito Kuala sendiri, tak sedikit jemaah yang datang dari Tapin dan Banjarmasin, serta Kapuas di Kalimantan Tengah.
Jemaah yang tak kebagian tempat di ruang induk, menempati tenda-tenda di halaman masjid. Mereka dapat mendengarkan langsung dan jelas tausih Guru Bakhiet melalui layar proyektor.
Dihadiri Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, serta Wakil Bupati, H Rahmadian Noor, Guru Bakhiet mengingatkan lagi keutamaan masjid.
“Rasulullah SAW bersabda hal yang paling dicintai Allah di sebuah negeri adalah masjid-masjid. Di masjid pula, Allah melimpahkan rahmat dan berkah. Tidak akan cinta dengan masjid, kecuali orang yang dicintai Allah,” papar Guru Bakhiet.
“Sedangkan hal yang paling dibenci Allah di sebuah negeri adalah pasar-pasar. Kebanyakan di pasar terjadi bentuk kemaksiatan, penipuan dan kemungkaran,” imbuhnya.
Namun seiring perputaran zaman, perbandingan antara pengunjung masjid dan pasar atau mal semakin jomplang. Padahal Nabi Muhammad SAW sudah menegaskan bahwa masjid adalah rumah-rumah Allah di muka bumi.
“Masjid memancarkan cahaya sampai ke langit. Mereka yang berada di langit, hanya tahu cahaya itu berasal dari masjid, sekalipun masjid itu tanpa lampu di malam hari,” jelas Guru Bakhiet.
“Dalam hadist lain, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa masuk ke masjid sama dengan ziarah kepada Allah. Pun Allah menjanjikan akan memuliakan orang-orang yang datang berziarah,” sambungnya.
Guru Bakhiet mengingatkan ziarah ke masjid jangan hanya untuk menunaikan salat lima waktu. Masjid semestinya selalu didatangi tanpa batasan waktu.
“Awali dulu dengan wudu di rumah, kemudian berangkat ke masjid dengan niat bertemu Allah. Setibanya di masjid, salat takhiyatul masjid, lalu berdoa apapun. Allah menjanjikan akan memuliakan semua peziarah,” papar Guru Bakhiet.
“Namun memang semuanya tergantung hidayah dari Allah. Bisa saja orang yang tinggal dekat masjid, tapi tidak menggantungkan hati di masjid,” sambungnya.
Di sisi lain, orang-orang yang menggantungkan hati di masjid termasuk satu dari tujuh kelompok manusia yang mendapatkan tempat bernaung dari panas dahsyat di padang mahsyar.
“Siapa orang-orang yang menggantungkan hati di masjid? Mereka adalah orang yang berniat kembali ke masjid lagi, setelah beranjak meninggalkan masjid,” tegas Guru Bakhiet.
Selain mengingatkan keutamaan masjid, Guru Bakhiet juga menyampaikan peristiwa penting dalam bulan Syaban. Salah satunya Allah menurunkan ayat yang memerintahkan selawat kepada Rasulullah SAW.
“Para ulama menjelaskan selawat itu sebagai balas kebaikan kepada Rasulullah SAW. Hanya itu yang bisa dilakukan untuk Rasulullah SAW yang telah banyak berbuat baik kepada kita,” jelas Guru Bakhiet.
“Tidak terkira jasa Rasulullah SAW. Di antaranya setiap salat 5 waktu, beliau selalu mendoakan semua umat agar Allah memberikan ampunan atas dosa-dosa yang tampak maupun tersembunyi,” tambahnya.
Belum lagi di akhirat kelak. Rasulullah SAW berjanji menunggu titian Siratal Mustaqim, di timbangan amal, atau di telaga Padang Mahsyar.
“Ketika tempat itu paling rawan untuk manusia di akhirat. Itulah alasan Rasullullah SAW menunggu di tiga tempat itu untuk memberikan syafaat,” papar Guru Bakhiet.
“Sekarang tidak boleh ragu, mesti diyakini bahwa tak seorang pun yang lebih baik melebihi kebaikan dan cinta Rasulullah SAW,” tandasnya.