bakabar.com, JAKARTA – Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah gangguan fungsi pada saluran pencernaan.
Melansir Mayo Clinic (6/10), Sindrom usus besar yang mengalami iritasi (IBS) merupakan gangguan umum yang mempengaruhi lambung dan usus, atau yang biasa disebut sebagai saluran pencernaan.
Manifestasinya mencakup kram, rasa sakit pada perut, kembung, produksi gas, dan perubahan dalam pola buang air besar seperti diare atau sembelit, atau bahkan keduanya. IBS bersifat kronis dan memerlukan penanganan jangka panjang.
Hanya sebagian kecil individu yang mengalami IBS menghadapi gejala yang parah. Beberapa orang dapat mengelola gejalanya melalui pengaturan pola makan, perubahan gaya hidup, dan manajemen stres. Sementara itu, gejala yang lebih serius dapat diatasi melalui penggunaan obat dan konseling.
Meskipun gejala IBS dapat mengganggu kualitas hidup, kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan permanen pada saluran pencernaan dan tidak meningkatkan risiko pengembangan penyakit serius lainnya seperti penyakit radang usus.
Baca Juga: Sindrom Peter Pan, Saat Seorang Pria Menolak Dewasa
Beberapa gejala umum IBS meliputi:
Pengelolaan IBS sering melibatkan kombinasi pendekatan, termasuk perubahan gaya hidup, modifikasi diet, manajemen stres, dan dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan. Berikut adalah beberapa pendekatan umum yang digunakan dalam pengobatan IBS, dikutip dari Mayo Clinic:
Perubahan Pola Makan
- Laksatif atau obat pencahar: Digunakan untuk mengatasi gejala sembelit.
- Obat anti-diare: Untuk mereka yang lebih sering mengalami diare.
- Probiotik: Beberapa orang mendapati manfaat dari suplemen probiotik untuk meningkatkan keseimbangan bakteri dalam usus.
Penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan Anda untuk menentukan rencana pengobatan yang tepat sesuai dengan gejala dan kebutuhan khusus Anda.