bakabar.com, BANJARMASIN – Ramadan semakin dekat, harga sejumlah bahan pokok di Kalimantan Selatan justru terus melonjak.
Berdasarkan pantauan harga bahan pokok yang dilakukan Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Kamis (10/3), harga minyak goreng kemasan dibanderol Rp16.700 per liter.
Sedangkan minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp14 ribu per liter.
Banderol itu sedianya merupakan harga eceran tertinggi (HET). Faktanya, masih banyak warga yang harus membeli minyak goreng dengan harga tak wajar.
“Kemarin saya sempat membeli minyak goreng seharga Rp20 ribu per liter,” papar Rahmadi, warga Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, Kamis (10/3).
Lantas bagaimana upaya pemerintah dalam menekan harga yang berbeda-beda tersebut di pasaran?
“Kami sudah lebih dari 170 kali menggelar pasar murah, khususnya minyak goreng selama periode November 2021 sampai Maret 2022,” sahut Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Kamis (10/3).
“Itu merupakan jumlah pasar murah terbanyak dalam beberapa tahun terakhir,” imbuhnya.
Birhasani mengakui ketersediaan minyak goreng belum maksimal di tingkat produsen, sehingga ikut berdampak di tingkat distributor.
“Lebih jauh lagi, ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional dan ritel modern juga ikut terbatas,” tambah Birhasani.
Perkara kelangkaan minyak minta goreng, Disdag Kalsel juga menaruh harapan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) agar proaktif.
“Kami juga sudah meminta Bulog untuk segera menambah stok gula, minyak goreng, kedelai dan daging impor,” tandas Birhasani.
Selain minyak goreng, harga sejumlah bahan pokok juga terkerek naik, seperti cabai merah besar segar yang berbanderol Rp54.400 per kiloram atau naik Rp1.100 dari harga sebelumnya.
Begitu pula cabai rawit lokal dari Rp113.300 menjadi Rp120.000 per kilogram.
Kemudian gula pasir dari Rp13.800, naik menjadi Rp13.900 dari per kilogram. Sedankan daging ayam ukuran sedang naik Rp100 menjadi Rp37.600 per kilogram.
Sementara bawang putih honan seharga Rp29.300 per kilogram atau naik Rp700. Sedangkan telur ayam kampung seharga Rp54.200 dari sebelumnya Rp53.700 per kilogram.