Investasi Di Kaltara

Investasi di Kaltara, Bahlil: China akan 'Groundbreaking' Akhir 2023

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan investor China akan melakukan seremoni tanda dimulainya pembangunan (groundbreaking) di kawasan industri Kaltara.

Featured-Image
Tangkapan layar - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers terkait pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan para CEO dari China, di Chengdu, China, Jumat (28/7/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan investor China akan melakukan seremoni tanda dimulainya pembangunan atau groundbreaking di kawasan industri Kalimantan Utara (Kaltara) pada Desember 2023.

“Kita membahas dengan empat CEO besar, yang akan melakukan investasi di kawasan industri Kaltara dan mereka akan melaksanakan ‘groundbreaking’ setelah beberapa syarat internal dari China selesai, kemungkinan besar Desember tahun ini,” ungkap Bahlil setelah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah CEO dari perusahaan-perusahaan China, di Chengdu, China, Jumat (28/7).

Bahlil mengungkapkan selain komitmen dari empat CEO untuk investasi di Kaltara, Indonesia pada Jumat (28/7) ini juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sekaligus perjanjian kerja sama dalam rangka membangun ekosistem hilirisasi kaca di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, senilai 11,7 miliar dolar AS.

Menurut Bahlil, investasi dan pembangunan kawasan industri di Rempang dapat menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

Baca Juga: Kota Tarakan Pilihan Utama Tamu Asing dan Domestik Menginap di Kaltara

“Dan investasi ini betul-betul akan memakai tenaga kerja kurang lebih sekitar 35 ribu orang karena ini adalah hilirisasi pasir kuarsa dan silika yang salah satu akan kita lakukan di Rempang ini,” ucapnya.

Presiden Jokowi, ujar Bahlil, telah memberikan instruksi agar jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi. Nantinya di kawasan industri Kaltara, turut akan dibangun hilirisasi industri menggunakan Energi Baru dan Terbarukan untuk produk petrokimia, dan baterai mobil listrik.

"Saya pikir mereka akan kerja sama dengan Adaro (Adaro Energy), dan ini akan diselesaikan bersama," ujar Bahlil.

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan jaminan ke jajaran pengusaha China mengenai komitmen Indonesia untuk menjaga iklim investasi agar tetap stabil dan berjalan dengan baik.

Baca Juga: Kaltara Catat Nilai Investasi Triwulan I Rp3,16 Triliun

Hal itu disampaikan dalam pertemuan bisnis bersama Kamar Dagang Indonesia di China (Inacham) dan sejumlah pengusaha setempat di Shang-ri La Hotel, Chengdu, China, Jumat (28/7), yang mana Presiden mengimbau agar para investor tidak ragu mengutarakan kendala yang mungkin dihadapi kala berinvestasi di Indonesia.

"Saya berharap kalau ada masalah-masalah di lapangan, baik mengenai pembebasan tanah, baik mengenai izin, tolong disampaikan," papar Jokowi.

Editor
Komentar
Banner
Banner