bursa saham

Intervensi Obligasi Bikin IHSG Goyang

Bursa saham mendapat banyak intervensi. IHSG terancam goyang, Selasa (3/10).

Featured-Image
Grafik investasi saham. Foto: ANTARA/HO-BEI Sultra

bakabar.com, JAKARTA - Bursa saham mendapat banyak intervensi. IHSG terancam goyang, Selasa (3/10).

"IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.935 hingga 6.973," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Tekanan paling dominan datang dari pasar obligasi. Di mana, kian lama makin besar.

Penyebabnya, lantaran imbal hasil US Treasury 10y kembali naik menjadi 4,68 persen. Dengan titik tertingginya di angka 4,7 persen.

Begitupun dengan imbal hasil obligasi 10y Australia yang naik 10 bps mejadi 4,59 persen. Lalu Jerman 2,92 persen dan Inggris di 13 bps menjadi 4,56 persen.

Bahkan, imbal hasil obligasi Indonesia 10y pun menyentuh di level 6.90 persen.

"Lagi lagi, kenaikan imbal hasil obligasi semua berasal dari komentar pejabat The Fed yang memberikan kekhawatiran bagi pelaku pasar dan investor," jelasnya.

Pada perdagangan saham, Senin (2/10), IHSG ditutup menguat plus 21 poin atau 0,31 persen ke level 6.961. Sektor properti dan real estate mengalami kenaikan terkuat. Plus 1,09 persen.

Sayangnya, penguatan itu sulit dilanjutkan hari ini. Apalagi Bank Sentral Jepang dijadwalkan bakal melakukan intervensi untuk obligasi Jepang 5y – 10y pada tanggal 4 October nanti.

"Dengan nominal yang belum disebutkan. Situasi dan kondisi kian semakin pelik," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner