bakabar.com,JAKARTA - Pengendalian tingkat inflasi menjadi salah satu fokus utama dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Hal itu dilakukan karena tingkat inflasi Kalimantan Tengah cukup tinggi, bahkan secara nasional, pada September 2022 mencapai hingga 8,12 persen (year on year).
Berbagai sektor menjadi pemicu tingginya inflasi di Kalimantan Tengah pada September 2022, diantaranya karena kenaikan indeks transportasi. Selain itu inflasi dipengaruhi kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga, hingga kelompok penyediaan makanan dan minuman, serta lainnya.
Dua daerah utama, yakni Kota Palangka Raya dan Sampit, menjadi prioritas, lantaran keduanya menjadi titik sampel atau acuan dalam rumusan tingkat inflasi di wilayah Kalimantan Tengah.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) langsung bergerak cepat, melaksanakan rapat koordinasi, menganalisa penyebab, hingga merumuskan dan mengambil kebijakan strategis untuk mengendalikan inflasi.
Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Kalteng Perkuat Ketahanan Pangan
Bersama-sama dengan pemerintah kabupaten dan kota, serta instansi lainnya, seperti BPS hingga Bank Indonesia, berbagai program dan kegiatan dijalankan.
Gubernur Sugianto Sabran menginstruksikan agar setiap perangkat daerah maupun pemerintah kabupaten dan kota melakukan intervensi dan mitigasi agar inflasi dapat dikendalikan.
Intervensi itu, mulai dari digencarkannya pelaksanaan pasar murah, pasar penyeimbang, pengawasan alur transportasi (jalur pengangkutan barang kebutuhan pokok), hingga memastikan ketersediaan bahan pokok.
Selain itu, pemberian bantuan subsidi kepada berbagai kelompok masyarakat juga dilakukan. Penerimanya adalah para nelayan, pekerja di sektor transportasi, hingga yang berkaitan dengan angkutan bahan pokok.
Baca Juga: Gubernur Kalteng Dorong Pemuda Perkuat Pertanian
"Dalam pengendalian inflasi ini, kami memiliki langkah jangka pendek dan jangka panjang. Semua dilakukan secara cepat dan terukur, sehingga benar-benar efektif, tepat sasaran, dan tentunya sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, penyelenggaraan pasar murah dan pasar penyeimbang telah dilaksanakan di berbagai titik strategis pada seluruh kabupaten dan kota se-Kalteng.
Dalam kegiatan itu pemerintah provinsi menyediakan banyak paket sembako murah, bahkan di sejumlah kesempatan digratiskan bagi masyarakat penerima.
"Melalui intervensi langsung ke lapangan, pemerintah Kalteng berharap tingkat inflasi bisa semakin terkendali, sembari menjaga daya beli dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, ungkap Sugianto.
Baca Juga: Legislator Kalteng Tegaskan Posisi Indonesia di Tengah Ancaman Resesi
Bahkan Gubernur Sugianto beserta jajaran langsung turun ke lapangan melakukan road show ke sejumlah kabupaten dan kota dalam rangka pengendalian inflasi tersebut.
Selain itu, sebagai antisipasi jangka panjang, pemerintah mengajak semua pihak memperkuat ketahanan pangan daerah. Pemerintah provinsi melaksanakan Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (Gertam Babe) sebagai gerakan pemacu semangat
"Khususnya generasi muda, untuk lebih banyak lagi yang terjun ke sektor pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan," tandasnya.