Ketahanan Pangan

Gubernur Kalteng Dorong Pemuda Perkuat Pertanian

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menginginkan para pemuda atau kaum milenial memperkuat sektor pertanian dan peternakan.

Featured-Image
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menginginkan para pemuda atau kaum milenial memperkuat sektor pertanian. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menginginkan para pemuda atau kaum milenial memperkuat sektor pertanian maupun peternakan sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.

"Kami ingin kaum milenial di Kalimantan Tengah memiliki tekad yang kuat untuk belajar tentang pertanian dan peternakan, untuk ketahanan pangan sendiri," kata Sugianto Sabran di Palangka Raya, Kamis (12/1).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya meningkatkan serta memperluas jalinan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk di antaranya dengan sektor pendidikan.

"Kami sudah melihat beberapa universitas di Indonesia, salah satunya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB)," terangnya.

Hal itu dia sampaikan, usai menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan Sekolah Bisnis IPB University, tentang penguatan kelembagaan dan pengelolaan bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Selanjutnya, Sugianto ingin agar terjalin kerja sama antara Dinas Pertanian Kalimantan Tengah dengan IPB, dan ke depan pihaknya siap mengirimkan 50-100 orang kaum milenial untuk belajar di IPB.

Dia menginginkan para petani milenial dari Kalimantan Tengah mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik, sehingga mampu bersaing dan membangun daerah secara optimal.

"Kita bentuk koperasi untuk memperkuatnya dan kita akan bantu dari dana pemerintah maupun CSR. Ke depan, kita akan bangun asrama di sini untuk petani milenial Kalimantan Tengah yang belajar di sini," tegas Sugianto.

Saat ini, sektor pertanian hingga peternakan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan di Kalimantan Tengah.  Sementara itu, keadaan global sudah berubah, yakni adanya pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina membuat ketahanan pangan menjadi sangat penting.

Editor


Komentar
Banner
Banner