Bisnis

Inovasi Limbah Jadi Herbal, UNBL Berdayakan Masyarakat Sekitar Kampus

Tim dosen Universitas Borneo Lestari (UNBL) melaksanakan program pengabdian masyarakat, Jumat (24/11/2023).

Featured-Image
Tim dosen Universitas Borneo Lestari (UNBL) melaksanakan program pengabdian masyarakat, Jumat (24/11/2023). Foto-UNBL

bakabar.com, BANJARMASIN - Tim dosen Universitas Borneo Lestari (UNBL) melaksanakan program pengabdian masyarakat, Jumat (24/11/2023).

Program ini dilakukan bersama kelompok wanita tani (KWT) Anggrek untuk membantu warga sekitar kampus UNBL atau Jalan Kelapa Sawit RT 1 RW 1, Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Banjarbaru.

Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat non-produktif dalam pemanfaatan limbah kulit dan daun pisang kering sebagai herbal peningkat daya tahan tubuh masyarakat.

Pada kesempatan ini, UNBL juga bekerja sama dengan Klinik Pratama Borneo Lestari untuk melakukan penyuluhan tentang penyakit kolesterol. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kolesterol gratis oleh mahasiswa UNBL Prodi Diploma Teknologi Laboratorium Medik (TLM).

Mewakili tim dosen, Nafila menjelaskan program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan potensi masyarakat di RT 1 Jalan Kelapa Sawit.

"Sekaligus agar masyarakat sekitar merasakan manfaat adanya kampus UNBL," tutur Nafila.

Sebelum program, kata Nafila, pihaknya telah terlebih dahulu melakukan observasi di wilayah tersebut.

"Melihat di wilayah ini ada banyak pohon pisang yang ditanam, maka kami susunlah program yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan warga di sini. Pengolahan herbal dari kulit dan daun pisang ini, selain bisa digunakan oleh warga, juga diharapkan mampu meningkatkan ekonomi, karena mempunyai nilai jual," bebernya.

"Di sisi lain, dari hasil pengamatan, banyak warga yang punya kadar kolestrol tinggi, sehingga kami berkeinginan untuk membantu mereka menurunkan kadar kolestrol," imbuhnya.

Sementara itu, pendamping PPL KWT Anggrek, Aning mengaku sangat bersemangat untuk mengembangkan herbal serbuk kulit pisang sebagai produk usaha kelompok mereka.

Nantinya, produk yang dikembangkan itu, kata dia, akan mengusung logo KWT Anggrek dan UNBL.

"Agar bisa lebih membumi di masyarakat luas, mengingat UNBL adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang lebih dikenal," katanya.

Dengan program ini, warga Jalan Kelapa Sawit RT 1 pun memberikan apresiasi positif terhadap apa yang sudah dilakukan oleh tim dosen UNBL, karena telah berupaya membantu meningkatkan potensi dan kesejahteraan masyarakat setempat melalui inovasi herbal berbahan dasar kulit dan teh daun pisang (teh klaras).

Mereka lantas berharap, setelah program ini, UNBL bersama KWT Anggrek dapat mengembangkan dan memasarkan produk herbal kulit pisang dan teh klaras tersebut seluas-luasnya. (Adv)

Editor


Komentar
Banner
Banner