bakabar.com, JAKARTA - Rekaman CCTV kasus Brigadir J, berhasil ditemukan dekat kediaman Irjen Ferdy, dan saat ini tengah dianalisis oleh tim digital forensik. Lalu, bagaimana dengan proses analisisnya.
Dikutip lewat keterangan Kepala Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID) UII Yogyakarta Yudi Prayudi kepada apahabar. com
Menurut Yudi proses analisisnya diawali dengan akusisi dan imaging data. Pada proses ini, semua isi rekaman diduplikasi dari sistem ke komputer penegak hukum.
“Proses ini menjadi sangat penting dan cukup sulit sehingga jika terjadi kesalahan akan menimbulkan masalah pada kulitas dan integritas keaslian bukti sampai dengan potensi hilangnya barang bukti,” tulis laporan itu, Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Analisisnya diawali dengan akusisi dan imaging data. Pada proses ini, semua isi rekaman diduplikasi dari sistem ke komputer penegak hukum. Bagian ini menjadi sangat penting dan cukup sulit sehingga jika terjadi kesalahan akan menimbulkan masalah pada kulitas dan integritas keaslian bukti sampai dengan potensi hilangnya barang bukti.
“Karena dibutuhkan ketelitian tinggi. Biasanya, ada seorang yang bertugas menjalankan tahapan tersebut, petugas itu disebut First Responder Officer,” tulis laporannya.
Untuk mengurangi kemungkinan masalah yang terjadi pada file utama, maka dari itu rekaman yang digunakan untuk analisis merupakan duplikasi. Untuk memastikan file duplikat sesuai dengan data utama, rekaman bisa dicocokan dengan melihat nilai fungsi hash.
Hash adalah hasil enkripsi atau perubahan data menjadi kode unik yang biasanya menggunakan huruf dan angka.
Kode ini tidak bisa diubah dan bersifat permanen. Proses berikutnya adalah melakukan analisis frame by frame, dalam proses ini penyidik akan mengawasi rekaman video pada setiap gambar per gambar atau frame by frame.
“Kegiatan dalam tahap ini juga dilakukan pembesaran atau pengecilan objek, sampai dengan perbaikan kualitas gambar yang akan digunakan sebagai bukti. Pada proses ini akan dilakukan pencocokan kembali nilai hash,”
Setelah analisis dan menemukan bagian yang dijadikan sebagai bukti, berikutnya adalah memperbesar atau zooming pada gambar, tujuannya untuk memperjelas bukti rekaman. (GABID)