Kalsel

Ini Alasan Warga Menutup Dengan Portal Jalan Simpang Adhyaksa

apahabar.com, BANJARMASIN – Polemik penutupan Jalan Simpang Adhyaksa RT 06, RW 03 coba disikapi warga setempat….

Featured-Image
Portal Jalan Simpang Adhyaksa, Kelurahan Sungai Miai yang ditutup belakangan waktu ini. Gambar diambil pada Rabu 10 Juli. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Polemik penutupan Jalan Simpang Adhyaksa RT 06, RW 03 coba disikapi warga setempat. Mereka selama ini terus menerus merasa dipojokkan oleh pemberitaan dan intimidasi dari masyarakat luar atas penutupan akses jalan tersebut.

Warga beranggapan penutupan portal itu bukan tanpa sebab sehingga warga melalui ketua RT menutup akses jalan yang menghubungkan Jalan Cemara Ujung.

"Sebenarnya kami tidak mempermasalahkan jalan itu menjadi akses alternatif karena dampak pembangunan jembatan Alalak I. Kami hanya menyayangkan sikap pengendara yang masuk di jalan ini tanpa ada rasa sopan santun ke warga setempat," ujar HJ warga setempat kepadabakabar.com, Rabu (17/7).

Dia mengungkap, selama ini warga setempat banyak mendapatkan masalah dengan pengendara yang masuk melalui jalan itu, masalah yang dimaksudnya seperti adanya pengendara yang ngebut sehingga menabrak anak warga kemudian kabur begitu saja. Lalu, ada lagi pengendara yang melintas melihat warga di situ melawan arah karena hendak menuju depan jalan justru dipelototi pengendara itu dengan emosi dan menghardik warga di sini.

"Ada warga yang diteriaki bungul (bodoh) tidak tahu jalan cuma satu arah. Padahal itu warga di sini yang hendak ke depan jalan. Banyak kejadian terjadi seperti adanya tabrakan pengendara dan warga di sini, tapi tidak ada penyelesaian karena pengendara yang melintas kabur. Selama ini kami cuma bisa diam karena kami tidak bisa berbuat apa-apa," tuturnya.

HJ mengatakan, akibat dijadikan akses alternatif jalan di situ menjadi macet dan menghalangi aktifitas warga. Padahal Jalan Simpang Adhyaksa sudah sejak lama jadi jalan tembus ke Jalan Cemara Ujung tepatnya sejak tahun 1995.

"Selama ini tidak ada masalah yang timbul, tetapi baru sekarang ini pengendara yang melintas seakan mengabaikan kami sebagai warga. Kadang di saat macet, warga di sini yang juga hendak beraktifitas dengan mengeluarkan mobil jadi kesulitan kalau mengeluarkan mobil, terkadang warga diteriak-teriaki diomeli seolah tidak tahu kalau sedang macet, padahal warga juga perlu keluar untuk beraktifitas," sebut HJ.

Dia pun menyesalkan banyaknya hinaan dan cacian masyarakat ke warga Jalan Simpang Adhyaksa tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Baru sekarang kami dibilang engken (pelit -red), malah dihujat macam-macam di media sosial, yang terakhir ada kejadian itu ibu RT hendak ditabrak pengendara, bukannya minta maaf malah menghardik dan kabur tanpa minta maaf, malah warga juga menasehati agar jangan mendoakan seperti itu.Kami terima saja dibilang mati kubur sendiri,sampai-sampai ada yang mendoakan kalau kebakaran biarkan saja," ungkap HJ.

"Rata-rata warga di sini punya mobil, kadang kesulitan keluar karena dianggap pengendara justru menambah macet jalan. Ini sudah untuk kesekian kalinya kami mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pengendara yang melintas jalan sini. Ya, akhirnya kami tutup jalan itu sebagai ekspresi mengungkapkan kekesalan warga setempat atas sikap pengendara yang kami rasa kurang sopan tidak bisa bekerja sama terhadap warga di sini," pungkasnya.

Baca Juga:Lepas 28 Personil Calon Jemaah Haji, Ini Pesan Kapolda Kalsel

Baca Juga:Pemuda hingga Penjual Miras Tradisional Terjaring Operasi Pekat di Banjarmasin

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner