bakabar.com, SAMARINDA – Para penjaga beranda negara, tak terkecuali prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur diingatkan tidak memihak siapapun dalam Pemilu 2019.
“Sebagai prajurit yang wajib terus mengabdi kepada negara, saya ingatkan harus selalu menjaga netralitas dalam Pemilu, baik dalam pelaksanaan tugas di lapangan maupun melalui media sosial,” ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Tatang Sulaiman di Mahulu, Kamis (28/3).
Tatang menyampaikan imbauan ini kala bersama rombongan mengunjungi Kotis Satgas Pamtas RI- Malaysia Yonif 144/Jaya Yudha, Rabu (27/3) kemarin di kawasan perbatasan negara.
Baca Juga: CSIS : Kepuasan Kinerja Jokowi-JK Masih Tinggi
Hal lain yang dipesankan kepada prajurit dalam kesempatan itu adalah terus waspada dan mengantisipasi berbagai kerawanan terhadap aktivitas pencurian kayu maupun hasil hutan.
Kemudian waspada terhadap penyeludupan manusia atau human trafficking oleh para pelintas batas negara, terus memilihara komunikasi dan koordinasi dengan pihak Malaysia jika ada pelintas batas ilegal dan hal lain yang tidak diinginkan.
Tatang juga meningatkan prajurit selalu memelihara hubungan baik dan kerja sama dengan masyatakat, Polri, Pemda, dan intansi lain yang bertugas di kawasan perbatasan, sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan dengan baik dan mengacu pada prosedural.
“Berbuatlah hal yang terbaik selama tugas dan menyatu dengan masyarakat karena perbuatan baik akan selalu dikenang banyak orang. Hal ini juga sebagai wujud manunggalnya TNI dengan rakyat,” ujarnya.
Tatang mengucapkan terima kasih kepada para prajurit yang turut berperan aktif terhadap keamanan dan ketenteraman di masyarakat, di antaranya telah berhasil mengamankan peredaran narkoba sebanyak 35 gram, 312 botol minuman keras, 15 pucuk senjata api rakitan dan 6 butir amunisi.
Menurutnya, kawasan perbatasan merupakan halaman NKRI yang memiliki nilai strategis sebagai garis depan pertahanan negara, bahkan menjadi pertaruhan harga diri bangsa sehingga dalam menjalankan tugas harus benar-benar serius.
Ia menuturkan, tugas prajurit di perbatasan merupakan kehormatan, untuk harga diri, dan kebanggaan karena kehadiran Satgas Pamtas mampu memberikan jaminan terhadap keamanan wilayah perbatasan dari berbagai ancaman potensial, termasuk memberi deterrent effect (efek gentar) bagi pihak luar.
“Oleh karena itu, seluruh anggota Satgas Pamtas harus tetap waspada dari berbagai kerawanan dan menjaga kehormatan hingga akhir penugasan,” pesannya dengan nada tegas.
Baca Juga: Tiga Parpol Teratas Menurut Survei CSIS0
Editor: Fariz F