bakabar.com, JAKARTA - Anggaran dan jumlah titik program internet Jakarta Wifi (Jakwifi) akan dikurangi sesuai dengan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.
Meski anggaran tersebut dikurangi, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto memastikan program Jakwifi tidak akan diberhentikan.
"Bukan dihilangkan, titik Jakwifi itu menyesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan," ujar Aryanto dalam keterangannya baru- baru ini.
Sejarah Jakwifi
Melansir dari situs jakarta.go.id, awalnya, program Jakwifi dibuat untuk membantu para peserta didik dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring.
DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) dan PT Bali Towerindo Sentra (Molecool) untuk program Jakwifi.
Baca Juga: Diskominfotik DKI: Jakwifi Tidak Hilang, tapi Anggarannya Dikurangi
Tujuan utama program itu adalah untuk memudahkan para peserta didik yang tidak memiliki atau kesulitan mendapatkan akses internet, agar dapat melakukan PJJ dengan mudah.
Usut punya usut, program tersebut rupanya juga bertujuan membantu segala aktivitas secara daring yang dilakukan para pekerja dan pelaku UMKM di DKI Jakarta.
Dampak dari Jakwifi makin terasa pada masa pandemi Covid-19 dengan menyediakan akses internet gratis di ribuan titik seluruh penjuru Ibu Kota.
Karena itu dukungan internet ini diharapkan menjadi program jangka panjang dengan tetap mendukung konektivitas dan produktivitas masyarakat meski nanti pandemi telah usai.
Baca Juga: Perbaiki Tata Ruang, Tidak Ada Lagi Tiang Listrik di Jakarta
Titik Penyebaran JakWifi
Pemprov DKI Jakarta dengan para kolaborator, yakni Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) dan PT. Bali Towerindo Sentra (Molecool) telah meluncurkan 5.665 titik Wi-Fi publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis.
Berikut rincian penyebaran titik Jakwifi:
1.497 lokasi Jakwifi yang disediakan langsung oleh Pemprov DKI Jakarta;
4.155 lokasi yang disediakan oleh BaliTower
13 lokasi yang disediakan oleh APJATEL.
Dari jumlah tersebut, Pemprov DKI Jakarta bersama para kolaborator nantinya secara total menargetkan 9.413 titik untuk dibangun di seluruh Ibu Kota.