bakabar.com, BANJARMASIN - Sebuah survei yang dilakukan oleh situs dating Seeking Arrangement menunjukkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan sugar daddy terbanyak di Asia Tenggara.
Indonesia menduduki peringkat kedua dengan keberadaan sugar daddy terbanyak di dunia. Bahkan, Jakarta menduduki peringkat pertama diantara kota-kota lainnya di Indonesia.
Menurut survei yang dilakukan per tahun 2021 tersebut, jumlah sugar daddy di Indonesia mencapai 60.250, yang merupakan angka tertinggi di Asia Tenggara.
Istilah sugar daddy merujuk pada sosok yang memberikan dukungan materil maupun finansial lelaki mapan pada perempuan yang lebih muda. Dalam kamus Merriam-Webster dijelaskan sosok lelaki ini diketahui kaya raya dan bergelimang harta. Mereka mencari perempuan yang mau mendampingi tanpa ikatan dan diberikan uang sebagai balasannya.
Biasanya sugar daddy memberikan dukungan pada perempuan muda terhadap kehidupan kesehariannya seperti biaya pendidikan, biaya belanja, sewa rumah/apartment, biaya tagihan dan segalanya yang berkaitan dengan pembayaran.
Daya pikat seorang sugar daddy terlihat dari berapa aset yang dimiliki, meliputi uang, rumah, tanah, kendaraan dan usaha kepemilikan lainnya.
Tak bisa dipungkiri, wanita zaman sekarang lebih memilih lelaki yang berdompet tebal dibandingkan berwajah tampan. Meskipun berkonotasi negatif, kehadiran sugar daddy tetap menjadi daya tarik bagi perempuan muda yang menginginkan kehidupan aman, nyaman dan tenang secara materil.
Sugar daddy dan pasangannya akan memberlakukan kesepakatan sebagai pengganti hubungan resmi secara agama maupun negara. Batasan tersebut yang menjadi pedoman untuk menjalani hubungan ‘rahasia’ antara perempuan muda dengan sugar daddy.
Posisi teratas negara dengan sugar daddy terbanyak diraih oleh India dengan jumlah sebanyak 338 ribu.
Daftar 10 negara dengan sugar daddy terbanyak di Asia Tenggara:
- India - 338.000
- Indonesia - 60.250
- Malaysia - 42.500
- Jepang - 32.500
- Hong Kong - 28.600
- Taiwan - 27.300
- Vietnam - 12.000
- Korea Selatan - 7.000
- Sri Lanka - 5.000
- Kamboja - 3.500
