bakabar.com, BANJARMASIN – Peserta aksi menolak Omnibus Law Undang Undang (UU) Cipta Kerja di Kota Banjarmasin tak hanya didominasi mahasiswa.
Kalangan pelajar setingkat SMA dan anak jalanan turut menyamakan persepsi dengan para seniornya.
Namun sebelum bergabung di halaman Masjid Sabilal Muhtadin, mereka diimbau untuk taat aturan selama aksi berlangsung. Para siswa mengenakan pakaian serba hitam. Berbeda dengan mahasiswa yang mengenakan seragam almameter.
Salah satu siswa SMK 5 Banjarmasin, Udin, memiliki tujuan sendiri turut andil menolak Omnibus Law.
"Anak sekolah masih punya masa depan. Itu yang kita perjuangkan," tegasnya.
Jumlah siswa dari SMK ini tak main main. Hampir mencapai ratusan. Jumlah itu belum digabung dengan para mahasiswa.
Ketika berkumpul, para siswa disambut dengan antusias oleh peserta aksi lain. Terbukti tepuk tangan yang meriah mewarnai jalan mereka.