bakabar.com, JAKARTA - Bursa saham sedang wait and see. IHSG diyakini melemah pada pembuka perdagangan, Jumat (25/8) pagi ini.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.886-6.973," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Pergerakan harga saham hari ini diyakini terpengaruh pertemuan Jackson Hole. Pasar merasakan getaran momen tersebut.
"Bagaimana tidak, Dow Jones ditutup minus 1.08 persen dan S&P 500 ditutup turun 1.35 persen. Tidak hanya saham yang ditutup merah, namun imbal hasil US Treasury juga mengalami kenaikkan kembali," paparnya.
Lebih mengagetkan. Adalah imbal hasil US Treasury 2y yang akhirnya naik hingga di atas 5 persen. Atau ditutup 5.02 persen.
Apalagi, imbal hasil US Treasury 2y adalah obligasi yang paling sensitive terhadap pergerakan kenaikan tingkat suku bunga. Ini berdampak besar pada bursa saham.
"The Fed telah mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury. Sejauh ini, kalau kita perhatikan, tentu saja Powell akan bereaksi berdasarkan data yang masuk sesuai dengan apa yang disampaikannya," terangnya.
Untuk mengingatkan. Pada perdagangan, Kamis (24/8), IHSG ditutup melemah. Minus 22 poin atau 0,32 persen ke level 6.899.
Lantas, bagaimana dengan perdagangan hari ini? Jawabnya; berpotensi melemah lagi.
"Dengan situasi dan kondisi yang ada, kami melihat pergerakan pasar akan cenderung terbatas. Dan wait and see untuk menentukan sikap berikutnya," tutup analisanya.