bakabar.com, JAKARTA - Ending tak memuaskan terjadi pada perdagangan saham, Kamis (24/8). IHSG ditutup melemah. Minus 22 poin. Atau turun 0,32 persen ke level 6.899.
Meski begitu, bursa di Asia justru menunjukkan baik. Trennya positif sepanjang perdagangan.
"Di akhir perdagangan, bursa regional Asia mayoritas menguat. Seiring menguat mengikuti bursa AS yang percaya diri," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Baca Juga: Masa Depan Emas Tergantung Pidato Powell
Ia lantas melanjutkan. Bahwa interest rate AS tak akan dinaikkan. Dan ini meningkatnya optimisme.
"Bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga untuk menghindari resesi," imbuhnya.
Kembali pada perdagangan hari ini. Ada satu sektor yang paling kuat naiknya. Yakni basic materials. Plus 1,46 persen.
Sedangkan yang menduduki posisi terlemah adalah industrial. Sektor ini minus 1,35 persen. Lalu disusul energi yang turun 1,27 persen.
Baca Juga: Jelang Jackson Hole Symposium: Menanti Pidato Powell
"Dari dalam negeri, indeks IHSG bergerak variatif dan bertahan di jalur melemah. Tampaknya dipengaruhi tekanan aksi jual. Sehingga membuat tekanan pada pergerakan indeks IHSG," lanjutnya.
Apalagi, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen.
"Keputusan mempertahankan itu diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global," tutupnya.