bakabar.com, JAKARTA - Pasar saham masih terperangkap dengan labilnya ekonomi China. IHSG berpeluang menguat pada pembuka perdagangan, Rabu (23/8) pagi ini.
"Kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.898-6.953," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Prediksi itu mengacu perdagangan, Selasa (22/8) tadi. Di mana IHSG ditutup menguat 50 poin. Atau plus 0,73 persen ke level 6.916.
Dalam perdagangan tersebut, sektor transportasi-logistik dan energi jadi primadona. Keduanya mengalami penguatan paling tinggi. Masing-masing plus 1,38 persen dan 1,28 persen.
Dinamika pasar saham itu tak lepas dari gejolak perekonomian Chian. Yang mana belakangan makin tidak bergairah.
"Saat ini boleh kita katakan, Presiden Xi Jinping sedang menghadapi ujian terberatnya setelah masa kepemimpinannya diperpanjang. Perekonomian China senilai hampir USD18 triliun sedang mengalami perlambatan ekonomi," tulisnya.
Terparah, ada krisis kepercayaan. Investor asing terus berlarian keluar. Karena mereka melihat Pemerintah China dan bank sentral tak bisa berbuat banyak.
"Investor asing yang keluar, juga membuat Yuan terus mengalami pelemahan," lanjutnya.