bakabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diperkirakan masih akan dibayangi oleh sentimen domestik.
Pada pukul 9.20 WIB, IHSG melemah 2,84 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.035,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,72 poin atau 0,22 persen menjadi 773,82.
“Kami melihat pergerakan bursa domestik masih didominasi oleh sentimen dalam negeri, termasuk di antaranya pembatasan kembali ruang gerak ekonomi akibat pengetatan PSBB dan peningkatan kasus COVID-19 harian yang terus meningkat,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Jumat (18/9).
Perdagangan pasar saham AS ditutup melemah semalam dengan sektor teknologi menjadi yang terkoreksi terdalam. Sementara itu imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun masih bergerak datar di level 0,687 persen.
Sebelumnya bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) mengumumkan untuk mempertahankan suku bunganya di level saat ini 0,25 persen yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dari domestik, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4 persen yang diumumkan kemarin oleh Gubernur BI Perry Warjiyo.
Perry mengatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang mulai membaik seperti halnya indikator global yaitu PMI di AS dan China, serta harga komoditas dan peningkatan ekspor di berbagai negara termasuk Indonesia.
Di sisi lain sampai dengan 15 September 2020 BI telah menambah likuiditas sebesar Rp662,1 triliun yang berasal dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp155 triliun dan operasi moneter sekitar Rp491,3 triliun, sehingga Perry mengatakan kondisi likuiditas saat ini lebih dari cukup.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 6,91 poin atau 0,03 persen ke 23.326,28, Indeks Hang Seng naik 3,67 poin atau 0,02 persen ke 24.344,52, dan Indeks Straits Times melemah 3,76 atau 0,15 ke 2.497,02.(Ant)