Tak Berkategori

Iduladha di Niujie Tanpa Pemotongan Hewan Kurban

apahabar.com, BEIJING – Perayaan Iduladha di Masjid Niujie, Beijing, China, Selasa (20/7), tanpa disertai dengan kegiatan…

Featured-Image
Sedikitnya 1.000 umat Islam dari berbagai etnis di China mendengarkan khotbah Hari Raya Iduladha di Masjid Niujie, Beijing, China, Selasa (20/7). Foto-Antara/M. Irfan Ilmie

bakabar.com, BEIJING – Perayaan Iduladha di Masjid Niujie, Beijing, China, Selasa (20/7), tanpa disertai dengan kegiatan pemotongan hewan kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ditiadakannya pemotongan hewan kurban di dalam kompleks masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10.000 meter persegi di Distrik Xicheng itu sebagai bagian dari protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk mencegah meluasnya wabah Covid-19.

Seusai salat Iduadha, para jemaah berangsur meninggalkan kompleks masjid terbesar dan tertua di Ibu Kota China itu.

Meskipun demikian, umat Islam dari berbagai latar belakang etnis di China itu antusias mengikuti salat Id. Diperkirakan salat Id di masjid yang pernah dikunjungi mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo itu mencapai 1.000 orang, termasuk jemaah yang berada di halaman utama masjid dan jemaah perempuan.

Bahkan Masjid Niujie sudah dipadati jemaah sejak pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB). Padahal rangkaian salat Iduladha dimulai pukul 08.30.

“Saya sudah empat kali salat Iduladha di sini,” kata Ma Zhi, mahasiswa asal Provinsi Gansu, ditemui Antara di Masjid Niujie.

Sejak pagi petugas keamanan dibantu tenaga sukarelawan telah bersiaga di jalan raya depan masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi atau pada era Dinasti Liao.

Dua dari empat lajur jalan raya di tengah komunitas Muslim terpadat di Beijing itu diblokir untuk akses para jemaah.

Sebelum rangkaian salat Iduladha dimulai, dewan imam Masjid Niujie dan jajaran pengurus Asosiasi Islam China (CIA) menyanyikan lagu kebangsaan “Yiyongjun Jinxingqu” di halaman dekat pintu masuk.

Seorang imam menyampaikan tausiyah tentang fadilah dan hikmah Iduladha dengan menggunakan bahasa Mandarin.

Dilanjutkan dengan salat Id dua rakaat yang dirangkai dengan pembacaan dua khotbah berbahasa Arab oleh seorang khatib dan ditutup dengan doa bersama.

Pada tahun-tahun sebelum pandemi, pemotongan hewan kurban di Masjid Niujie memberikan daya tarik tersendiri. Sesuai tradisi, perayaan Iduladha di China lebih ramai daripada Idulfitri dan perayaan hari keagamaan Islam lainnya.



Komentar
Banner
Banner