bakabar.com, BANJARMASIN – Diet kantong plastik ketika momentum Iduladha 1441 hijriah sebatas imbauan belaka.
Buktinya, fakta di lapangan menunjukkan penggunaan plastik masih mendominasi.
Di tengah masyarakat, pemakaian bahan ramah lingkungan untuk membawa potongan sapi kurban tidak diterapkan maksimal.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin Marzuki mengakui hal serupa.
Penggunaan bakul purun cenderung menurun ketimbang tahun sebelumnya. Kisaran pemakaiannya hanya mencapai 1,5 persen.
"Perkiraan itu dari jumlah hewan kurban 2.400 ekor yang dipotong di Banjarmasin," ujarnya.
Hasil data ini terhimpun dari berbagai masjid yang melakukan pemotongan hewan kurban.
Contohnya di Masjid Al Jihad Banjarmasin sebanyak 280 bakul purun. Masjid Noor 1000 bakul purun.
DPD PDI Perjuangan Kalsel 1100 bakul purun. Masjid Hasanuddin Majedi 150 bakul purun serta SMP 14 Banua Antar 200 bakul purun.
"Kalau di inspektorat Banjarmasin membungkus potongan daging kurban dengan daun pisang,” jelasnya.
Menurutnya penurunan penggunaan bakul purun di Kota Seribu Sungai diikuti sejumlah alasan oleh warga.
Pertama, industri bakul purun ramah lingkungan masih terkendala masalah harga yang belum dapat bersaing dengan kantong berbahan plastik.
Kedua, kebijakan imbauan sifatnya adalah tidak memaksa. Tolok ukur keberhasilan dapat dilihat dari kesadaran dan komitmen yang tinggi terhadap betapa pentingnya mengurangi sampah kantong plastik.
Butuh dukungan semua pihak baik itu kebijakan ataupun kegiatan dengan langkah koordinasi dan sinergitas.
"Misalnya saja dukungan kegiatan misalnya SKPD mendorong untuk kegiatan UKM pembuatan bakul yang ramah dan murah. Juga edukasi terkait mengenai bahaya penggunaan kantong plastik untuk kemasan daging," pungkasnya.
Pemkot Banjarmasin sebenarnya sudah mengimbau warganya lewat surat edaran wali kota nomor 600/0821/TL-DLH/VII/2020 Juli 2020 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
“Imbauan ditujukan kepada semua panitia ibadah kurban di tempat ibadah,” jelasnya.
Dalam imbauan turut disertakan beberapa poin pilihan yang bisa dilakukan panitia.
Pertama, dalam mengemas daging kurban menggunakan wadah atau tempat seperti bakul purun dan sejenisnya.
Kemudian, penerima daging kurban membawa wadah dan tempat atau bakul sendiri.
"Panitia harusnya bisa menggunakan kantong plastik ramah lingkungan," imbuhnya.
Editor: Fariz Fadhillah