bakabar.com, BANJARMASIN - Pemkot Banjarmasin memfokuskan pembebasan lahan pemukiman sekitar Sungai Veteran melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Sementara pelebaran Jalan Sungai Lulut dipastikan tidak bisa terlaksana secepatnya.
“Jadi memang perlu waktu, dan tahun ini pelebaran Jalan Sungai Lulut sepertinya belum kita prioritaskan,” ujar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina di Instagram pribadinya, Senin (22/4/2024).
Ibnu Sina memastikan untuk program ketahanan kota terhadap banjir akan dibantu World Bank.
“InsyaAllah dalam 5 tahun ini bantuannya hampir 400.000 US Dollar atau mau di rupiahkan hampir 1 triliun,” ucapnya.
Jadinya, ia menyampaikan rumah toko (ruko) yang berada di kawasan Sungai Veteran bakal terdampak pembebasan lahan.
“Sekitar Rp 20 sampai 25 miliar untuk membeli pembebasan lahan aja di situ,” tuturnya.
Setelah dilakukan pembebasan, lanjut Ibnu, bahwa program pengendalian banjir dilaksanakan dengan pemasangan tiang pancang.
Program NUFReP mulai Kelenteng Soetji Nurani dari hingga Fakultas Kedoktoran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
“Doakan saja, sehingga kita bisa terbebas dari banjir dan kanal Sungai Veteran bisa berfungsi dengan baik seperti awal dulu yang kita lihat ditayangkan tahun 1930-1945 lebar bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.