bakabar.com, RANTAU - Di momen HUT ke-58, Pemkab Tapin akan menjalankan program Home Care Health dan stunting akhlak anak di 2024.
Lewat Home Care Health atau pelayanan kesehatan di rumah, petugas medis akan melakukan pemeriksaan secara rutin kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Tapin.
"Karena mencetak ulama saat ini sangatlah sulit sehingga ulama yang ada saat ini kita berikan perhatian berlebih, salah satunya memastikan kesehatannya," ujar Penjabat Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin.
Syarifuddin memastikan, nantinya para tenaga medis akan secara rutin melakukan pemeriksaan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di Tapin.
Hal tersebut tidak lain dengan tujuan untuk memastikan kesehatan para alim ulama. Sehingga apabila sakit dapat segera terdeteksi dini dan dengan cepat dilakukan penanganan.
"Kita ingin tokoh-tokoh kita dapat terus memberikan sumbangsihnya untuk pembangunan di Kabupaten Tapin baik itu pembangunan pemerintahan maupun keagamaan," ucapnya.
Pj Bupati menambahkan, untuk pelayanan kesehatan di RSUD Datu Sanggul dan apabila tidak dapat tertangani akan ditindaklanjuti di rumah sakit lainnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Tapin, H Sufiansyah menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Tapin mengalami fenomena merosotnya akhlak remaja. Dan kondisi ini cukup memprihatinkan.
Maka pemerintah daerah berinisiatif juga mengeluarkan program penanganan stunting akhlak pada 2024 nantinya. Mulai dari kembali menghidupkan TKA/TPA di masing-masing desa yang ada di Kabupaten Tapin.
"Pengaruh media sosial dan perkembangan jaman menjadi salah satu faktor merosotnya akhlak para remaja. Dengan penanamam agama yang kuat kepada para remaja dapat meningkatkan akhlak para remaja," jelasnya.
Sekda Tapin juga berpesan kepada para orang tua ataupun wali anak agar dapat menanamkan pendidikan karakter, pembinaan di lingkup sekolah, perhatian di lingkungan keluarga, menciptakan pergaulan yang kondusif, sampai penarapan sanksi dan kesadaran individu.
"Masih banyak anak-anak kita di Tapin yang masih buta huruf baca tulis Al-Qur'an, padahal kita ketahui bersama Tapin terkenal dengan kota yang agamis dengan jargon serambi Madinah. Tapi sekarang miris melihat kondisi anak sekarang," ujarnya.
Maka dari itulah, Sufiansyah berinisiatif membuat program dengan istilah dari pusat yakni Stunting. Maka Tapin akan mencoba mengeluarkan program pemberantasan stunting akhlak, agama, dan baca tulis Al-Qur'an. (Adv)