bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel terus berinovasi dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Kali ini, dampak kabut asap akibat kebakaran gambut coba disiasati dengan penanggulangan masif. Melibatkan mahasiswa, juga satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Terbukti dengan gotong royong pemadaman karhutla di lahan gambut kawasan Bandara Syamsudin Noor, Guntung Damar, Banjarbaru, Jumat (27/09).
Tak tanggung-tanggung, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor ikut terjun langsung.
“Kerja kita di lapangan yang jelas kita berusaha maksimal saja yang bisa kita lakukan dalam melakukan pencegahan Karhutla ini, semua SKPD dikerahkan tapi yang memungkinkan,” jelas Paman Birin, sapaan akrab Sahbirin.
SKPD di luar Dishut dan BPBD, kata dia boleh ikut turun asal tidak berbenturan dengan pelayanan publik.
“Dalam hal-hal memberikan pelayanan, yang tidak bisa ditinggalkan tidak boleh, pelayanan masyarakat tetap harus diutamakan,” tegasnya lagi.
Menurutnya karhutla adalah masalah bersama dan harus serius dalam penanganannya.
“Kita pun berusaha untuk mengatasinya bersama sama biar kerjaan besar jadi ringan dilakukan gotong royong,” jelas Birin.
Menjadi kewajiban mengingat dampak asap dari karhutla sudah menyerang masyarakat luas.
“Semuanya kita harap mau bersama sama melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla tapi yang jelas kita bersyukur hari ini pagi-pagi pesawat di bandara bisa terbang artinya tidak terganggu alhamdulillah,” ujarnya.
Gubernur juga mengaku bersyukur atas turunnya hujan hari ini.
“Jadi kita terbantu namun kita tidak terlena dengan hujan. Karena hujan ini seperti angin juga kan kadang datang kadang tidak, jadi tetap saja kita berupaya maksimal melakukan pencegahan,” sambungnya.
Aksi pemadaman juga sebagai tindak lanjut daripada demonstrasi ribuan mahasiswa di Kegubernuran Kalsel, Selasa 24 September kemarin.
Lantas, Birin mengapresiasi mahasiswa yang benar-benar mau ikut bergabung dalam pemadaman api di lahan gambut.
“Untuk mahasiswa yang hari ini turun tangan luar biasa saya sangat bangga sekali,” ujar dia.
Ardiat Zairullah salah seorang mahasiswa mengatakan upaya dari pemerintah provinsi sudah sesuai dengan aspirasi mereka.
Dalam demo, sebelumnya mereka memprotes upaya penanganan karhutla yang dinilai kurang serius.
“Awalnya kita ikut apel terus melihat semangat kawan kawan di lapangan jadi kita juga ikut turun langsung membantu bapak-bapak yang ada di sini jadi kami mahasiswa juga turun langsung ke lapangan,” ujarnya
Belasan mahasiswa hadir untuk membantu pemadaman titik api. Mereka umumnya berasal dari Universitas Lambung Mangkurat.
“Yang jelas kami kemarin langsung ditelepon oleh sekretaris provinsi untuk hadir, jadi dari ULM sendiri diundang langsung untuk berhadir, jadi sementara ini masih ULM,” ujar dia.
Untuk diketahui, hujan yang mengguyur wilayah Kalsel pagi tadi belum banyak membantu. Asap akibat karhutla masih menyelimuti Banua.
Di wilayah Guntung Damar, hujan belum mampu menembus kebakaran di lahan gambut yang kedalamannya mencapai 5 meter.
“Hari ini didahului oleh hujan jadi lebih ringan dari hari hari sebelumnya meski cuacanya panas sekali sampai 37 derajat,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin kepada bakabar.com.
Ia berharap dengan adanya bantuan SKPD, TNI, Polri pada hari ini mampu mengurangi kabut asap.
“Kegiatan ini terus berlanjut sampai dengan asap ini berhasil dimusnahkan. Jadi untuk tanggap darurat itu kita laksanakan 14 hari ditambah 80 armada pemadaman kebakaran milik masyarakat. Sehingga semua potensi asap yang biasanya dikirim ke bandara ini secara berangsur angsur dapat berkurang,” jelasnya.
Baca Juga: Bersama Kalsel Peduli, Koramil 1007-03/BBT Bantu Korban Kebakaran di Saka Permai
Baca Juga: Cegah Kebakaran Meluas, Intip Inisiatif Koramil Banjarmasin Barat dan Kalsel Peduli
Reporter: Nurul MufidahEditor: Fariz Fadhillah