bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menganggarkan Rp5,8 miliar dari pembuatan film Islamic "Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Matahari dari Bumi Banjar".
Berdasarkan penelusuruan bakabar.com di situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Kalsel. Dalam laman tersebut, tertulis nilai pagu paket pengadaan Jasa pembuatan film Islamic itu senilai Rp Rp. 5.840.800.000 Adapun nilai HPS paketnya Rp5.835.104.822.
Diwawancarai di sela peluncuran film "Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Matahari dari Bumi Banjar", Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammadun menyebut bahwa perencanaan pembuatan film sudah dari 2021 dan memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022.
Baca Juga: Datu Kalampayan: Menebar Ajaran, Menguntai Harapan
"Perencanaan dari 2021, dan menggunakan APBD 2022," kata Muhammadun di Gedung Pusat Perfilman H Umar Ismail, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/12) dilansir bakabar.com Jakarta.
Dirinya menyebut bahwa anggaran pembuatan film yang dianggarkan Pemprov Kalsel sebesar Rp4,4 Miliar. Di mana jika ditotalkan dengan pajak bisa mencapai Rp4,9 miliyar.
"Karena mungkin Rp4,9 [miliar] karena pajak, jadi saya luruskan betul Rp4,4 [miliar]," ujar Muhammadun.
Baca Juga: Mensos Buka-Bukaan Soal Datu Kalampayan Gagal Bergelar Pahlawan
Pembuatan film ini dimaksud Pemprov Kalsel agar generasi milenial kembali mengingat tentang perjalanan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Lewat film gagasan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor tersebut, Pemprov bertekad kembali mengenalkan betapa fenomenalnya karya-karya Datu Kalampayan.
Ketika disinggung mengenai antusiame anak muda di Kalsel mengingat kembali sejarah melalui pemutara film, Muhammadun menyebut bahwa mereka sangat antusias dan hal tersebut yang juga diharapakan orang nomor satu di Kalimantan Selatan.
"Buktinya ini di Instagram dia [masyarakat] minta mau menonton, pasti ada lah 50 persen saya yakin, pak Gubernur mengharapkan seperti itu kepada anak-anak milenial," tandasnya.