News

HIPMI Jaya: Pj Gubernur DKI Jakarta Terpilih Nanti Mengahadapi Tiga Tantangan

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya, Sona Maesana mengatakan, Pejabat…

Featured-Image
Ketum HIPMI Jaya, Sona Maesana (kemeja cokelat) dalam Acara Diskusi Pj Gubernur Harapan Pelaku Usaha di Jakarta, Selasa (20/9). Foto: apahabar.com/Gabid.

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya, Sona Maesana mengatakan, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta terpilih nanti menghadapi tiga tantangan.

Ia mengatakan, tantangan pertama adalah Pj Gubernur harus pro kepada pelaku usaha yang saat ini mengahadapi tantangan ekonomi.

"Kita pengen Pj Gubernur nanti, bisa mengerti membangun sistem dunia usaha yang dibutuhkan," ujar Sona Maesana dalam Acara Diskusi Pj Gubernur Harapan Pelaku Usaha di Jakarta, Selasa (20/9).

Perencanaan kepemimpinan berikutnya di DKI Jakrta, harus sangat pro dunia usaha, untuk mendukung perekonomian daerah.

Tantangan yang kedua adalah krisis global. Krisis akibat serangan Pandemi Covid 19 selama 2 tahun ke belakang.

Ia mengatakan, walaupun dunia saat ini baru memasuki fase baru Covid-19, dari pandemi menjadi endemi. Tapi ancaman krisis global tetap mengintai.

Acaman krisis global juga merupakan dampak dari Perang Dagang China-Amerika dan Perang Fisik Ukraina-Rusia.

Perang tersebut akhirnya memberi dampak kepada semua kalangan. Baik pelaku usaha selaku produsen, sampai dengan masyarakat biasa selaku konsumen.

Akibat dari perang tersebut, terjadinya kenaikan harga terhadap banyak komoditas, mulai dari pangan sampai dengan energi.

"Tentunya Pj ke depan harus mengerti kondisi itu supaya beliau bisa memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan juga konsumennya," ungkap Sona Maesana.

Tantangan terakhir yang perlu diperhatikan juga adalah permasalah terkait ruang digital. Ruang digital saat ini menghadapi tantangan kebocoran data.

Pelaku usaha yang semakin mendigitalisasi, menjadi peluang baru. Namun juga memunculkan masalah baru di dalamnya.

Ruang digital yang semakin cepat perkembangannya, tidak dibarengi dengan pemahaman keamanan oleh pelaku usaha dan konsumennya.

"Perkembangan digital juga harus dibarengi dengan tantangan digital security, yang berkaitan dengan kebocoran data," ungkap Sona Maesana.

Menurutnya, kebocoran data milik masyarakat tersebut, perlu perhatian dari pemerintah pusat dan juga daerah.



Komentar
Banner
Banner