bakabar.com, JAKARTA - Ajang street race seri keenam yang digelar Polda Metro Jaya bertujuan untuk menekan aksi balap liar di jalanan. Namun, belakangan malah menimbulkan kemacetan parah di sekitar Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menanggapi itu, Institute for security and strategic (ISSES) menilai seharusnya kepolisian sudah memprediksi sejak awal jika ajang itu memunculkan masalah baru.
"Kalau sekarang memunculkan masalah baru harusnya sudah diprediksi sejak awal," kata pengamat kepolisian dari ISSES, Bambang Rukminto saat dihubungi Senin (26/6).
Baca Juga: Tarik Balap Liar ke Arena Resmi, Polda Metro Jaya Gelar 'Street Race' di Kemayoran
Menurutnya, kebijakan pembuatan sirkuit jalanan itu memang instan, hanya untuk mengurangi balap liar sesaat.
Untuk itu, pihaknya menyarankan agar kepolisian juga memikirkan untuk membuat sirkuit balap tersendiri untuk ajang balapan liar.
"Namun, dalam jangka panjang memang harus dibuat sirkuit balap tersendiri bukan di jalanan," pungkas Bambang.
Baca Juga: Cegah Tawuran dan Balap Liar, Polrestabes Surabaya Dirikan Pos Pantau
Sebelumnya, Kemacetan terjadi di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (25/6) siang. Atas kejadian tersebut Ditlantas Polda Metro Jaya, meminta maaf.
Kepadatan ini dipicu berlangsungnya Street Race Seri Enam yang digelar Polda Metro Jaya. Kebetulan berbenturan dengan aktivitas Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kami mohon maaf pelaksanaan street race agak mengganggu para pengunjung yang akan ke PRJ," ucap Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, Minggu (25/6) siang.
Polda Metro Jaya memang rutin menggelar Street Race di sana. Lokasinya dianggap paling tepat. "Memang trademark balap liar itu di Kemayoran," tukasnya.