bakabar.com, MARABAHAN – Menghindari kemacetan parah, ruas jalan nasional di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Barito Kuala, akhirnya mulai menerapkan sistem buka tutup, Senin (8/2).
Keputusan penerapan sistem ini dilakukan setelah truk terakhir yang amblas, sudah berhasil dievakuasi sekitar pukul 03.00, Senin (8/2) dini hari.
“Kami bersama relawan memutuskan mengintensifkan sistem buka tutup arus lalu lintas selama 24 jam sejak pukul 07.00,” ungkap Juliannor Fatahillah, Camat Rantau Badauh.
“Penjagaan dilakukan di dua titik dengan sistem pembagian shift relawan. Diharapkan arus lalu lintas jalan kecil di Desa Gampa Asahi terkendali dan truk-truk besar tidak berpapasan,” imbuhnya.
Adapun titik yang dijaga relawan dilakukan di simpang tiga Desa Sungai Gampa, serta ujung jalan besar Desa Sungai Gampa Asahi.
Andai lalu lintas padat, pembukaan jalan dilakukan berdasarkan jumlah mobil antara 15 hingga 20 unit.
“Untuk sementara ini durasi antrean maksimal 10 menit. Kepada pejabat dan ASN Batola, serta masyarakat pengguna jalan, kami harap pengertian untuk rela bersabar mengantre,” beber Juliannor.
“Pengecualian untuk mobil Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Forkopimda dan ambulans yang membawa pasien,” tegasnya.
Setidaknya dalam lima hari terakhir, kemacetan di kawasan tersebut sudah tidak bisa ditoleransi lantaran bisa berlangsung selama lebih dari 2 jam.
Penyebabnya adalah jalan yang cuma selebar 4 meter dan panjang 3 kilometer itu dilalui mobil angkutan bertonase besar.
Kemudian bahu jalan yang digunakan untuk menopang salah satu sisi ban kendaraan berbobot besar, tidak lagi mampu menahan beban.
Ditambah intensitas hujan yang masih terbilang tinggi di Barito Kuala, bahu jalan pun amblas hingga lebih dari 30 sentimeter.
Situasi diperparah dengan sejumlah insiden truk yang amblas di bahu jalan. Akibat kejadian itu, akses dari muka dan belakang jalan pun tertutup.