bakabar.com, BANJARBARU - Beberapa hari ke belakang, media sosial dihebohkan dengan adanya tarian sejumlah remaja perempuan dengan pakaian seksi di lapangan Murjani Banjarbaru.
Tarian itu salah satu rangkaian Shopping Town Festival dan pemkot dicatut untuk bertanggung jawab
Padahal, kegiatan itu adalah komersil alias bukan digelar oleh Pemkot Banjarbaru.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin, baru tadi. Dirinya mengatakan sudah menegur dan meminta pihak panitia menghentikan kompetesi tarian tersebut.
"Ini bukan kegiatan kami. Pemkot hanya meminjamkam lahan. Karena izinnya hanya untuk festival," ujar Ovie sapaan karibnya.
Ovie juga meminta panitia tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan, termasuk dari segi pakaian dan lain-lain yang menyalah pada etika, moral dan agama.
Ke depan, jika ada yang ingin menyelenggarakan event di lapangan Murjani Banjarbaru, harus membuat perjanjian.
"Apabila yang ingin pinjam lagi akan ada perjanjian bahwa tidak melanggar etika dan norma agama," terangnya.
Sekretaris Daerah Banjarbaru, Said Abdullah menimpali, izin dari penyelenggara hanya untuk menyelenggarakan pameran.
"Untuk detail rangkaiannya tidak diberitahukan kepada pemkot," katanya.
"Izin awalnya adalah shopping pameran, dimeriahkan atau isi dengan rangkaiannya, kami tidak diberi tahu," ujar Said.
Di sisi lain, Budayawan Kalsel, HE Benyamine menilai, tarian seperti sudah banyak di gelar di sejumlah kota.
Menurutnya, gelaran itu biasa saja. "Tak perlu dilebih-lebihkan," kata Benyamine.