Kalsel

Heboh Pria Kotabaru Bakar Rumah-Ikat Balita, Ketua MUI Buka Suara!

apahabar.com, KOTABARU – Warga Gosong Panjang, Pulau Laut Barat dibuat heboh oleh aksi seorang pria nekat…

Featured-Image
MO saat diamankan petugas meski sempat kabur sambil menenteng senjata tajamnya usai membakar rumah dan mengikat anaknya sendiri. Foto: Ist

bakabar.com, KOTABARU – Warga Gosong Panjang, Pulau Laut Barat dibuat heboh oleh aksi seorang pria nekat membakar rumah, hingga mengikat balitanya sendiri.

Pria itu diketahui berinisial MO, berusia 26 tahun. Sesuai identitas, ia beralamat di Desa Lontar Selatan.

Pada Senin (11/10) petang lalu, warga setempat dibuat heboh akibat amukan bapak tiga anak ini.

Keluarga menyebut belakangan waktu tingkah MO berubah aneh setelah intens mengaji ilmu tasawuf secara online di Youtube.

Belakangan, aksi aneh MO turut disesalkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotabaru, KH Muhyar Darmawi BA.

Menurutnya, pembakaran rumah oleh pelaku hingga tega menganiaya balita sendiri tidak benarkan dalam agama, maupun hukum negara.

Makna ilmu tasawuf, kata KH Muhyar, sebenarnya pembelajaran akhlak seseorang secara apik, “Agar ibadahnya dapat diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.

Ilmu tasawuf umumnya menghadirkan rasa kenyamanan, kesejukan, serta ketentraman pribadi, maupun orang-orang di lingkungan sekitarnya.

img

Ketua MUI Kotabaru, KH Muhyar Darmawi BA. Foto: Ist

Ilmu tasawuf bisa dikaji kepada guru, atau mursyid yang ahli di bidangnya. Itu merujuk akan kitab-kita muktabar, dan memasyarakat. Kitab Ihya Ulumuddin, misalnya.

Guru Muhyar menyebut jika ada ada tingkah laku yang berbau tindakan kriminal, dan anarkis, tidak ada kaitannya dengan ilmu tasawuf.

“Jadi, kalau ada yang sampai membakar rumah sendiri, itu dicurigai ajaran yang menyimpang,” ujarnya.

Guru Muhyar menambahkan kajian tasawuf, dan ilmu lainnya melalui online cukup rentan dengan penyimpangan-penyimpangan.

“Bisa jadi di online tidak ada penyimpangan. Tapi, di tengah jalan, bisa ada penyimpangan,” ujarnya.

Guru Muhyar berharap kepada warga Pulau Laut Barat, dan Kotabaru pada umumnya dapat mewaspadai akan ajaran-ajaran yang dinilai menyimpang.

Jika terdapat keraguan perihal ajaran di desa, maupun kecamatan, KH Muhyar menyarankan agar dapat menanyakannya langsung ke Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

“Jadi, kami harapkan semua berhati-hati. Jangan sampai ada ajaran menyimpang di daerah kita. Bijak dalam bermedia sosial, dan peristiwa serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Pengakuan

Mencekam! Pria Ngaji Ilmu Tasawuf di Kotabaru Ngamuk-Bakar Rumah Sendiri Hingga Ikat Tubuh Anaknya

Tak ada angin, tak ada hujan, MO tiba-tiba mengamuk hingga membakar rumah dan mengikat anaknya sendiri pada Senin (11/10) malam.

Selain mengamuk, pria ber-KTP Desa Lontar Selatan ini juga nekat menenteng senjata tajam dan mengancam warga sekitar.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
12
Komentar
Banner
Banner