bakabar.com, PELAIHARI – Penemuan guci berisi tulang dan tengkorak di Tanah Laut (Tala) mengundang perhatian arkeolog.
Tim arkeolog berasal dari Pemprov Kalsel. Mereka harus membongkar tempat tulang dan tengkorak yang telah dikubur penemu guci, seorang petani Karang Jawa, Kamis (1/4/2021).
Pembongkaran disaksikan aparat kepolisian dari Polres Tala dan pihak Pemerintah Kabupaten Tala.
Di tempat pembongkaran tulang dan tengkorak, guci yang ditemukan juga dibawa ke lokasi.
Kemudian dikumpulkan, sebagai bahan penelitian arkeolog selanjutnya.
“Untuk kepentingan penelitian arkeolog, penemuan yang diduga tulang tengkorak dalam guci di Kelurahan Karang Jawa Jalan Sarang Halang Pelaihari ini kita ambil,” kata Kapolsek Pelaihari, Iptu Pelly Manurung saat mendampingi Kabid Kebudayaan Diknas Tala Amperansyah di lokasi penemuan awal.
Ia mengatakan belum bisa memastikan apakah itu tulang dan tengkorak manusia.
Ia juga belum bisa memastikan apakah guci, termasuk piring antik yang terdapat didalamnya, peninggalan sejarah.
“Nanti hasilnya menunggu arkeolog untuk meneliti lebih lanjut,” sebut Pelly.
Saat ini tim Arkeologi sudah mengambil guci dan tulang dan tengkorak untuk ditelitik.
Kabid Kebudayaan Tanah Laut, H Amperansyah mengatakan belum menerima penjelasan dari tim Arkeolog.
“Nanti kami infokan hasil penelitian dari tim arkeolog,” timpalnya.
Kondisi tulang dan tengkorak sudah rapuh sebagian sudah seperti serbuk putih coklat menyatu dengan tanah hitam.
Sementara guci terbuat dari tanah liat berukirkan kepala macan melingkar, dengan tinggi sekitar 50 sentimeter.
Lokasi penemuan gucci berisi tulang dan tengkorak yang tertanam di dalam tanah, hanya 500 meter dari jalan utama Ambawang.
Di situ merupakan kawasan tambang emas rakyat dan juga tak jauh dari lokasi kuburan Cina Parit.
Seperti diberitakan sebelumnya, Salim, seorang petani, warga Karang Jawa Jalan Bakti RT 03, Kecamatan Pelaihari, menemukan sebuah guci berisikan tulang belulang yang sudah rapuh, Selasa (30/3) sore.
Penemuan itu di kebun miliknya Jalan Ambawang.
Penemuan guci berisi tulang belulang yang masih misteri itu ditemukan di kebun tak jauh dari lokasi penambangan emas.
Yadi, warga Karang Jawa mengaku guci berisikan tulang itu ditemukan pamannya bernama Salim, saat sedang mencangkul hendak tanam rumput makanan sapi.
“Disaat asyik mencangkul kena (guci), saat digali terlihat sebuah guci. Gucinya itu tutupnya rusak kena cangkul,” kata Yadi, Rabu (31/3/2021).
Lantaran penasaran kemudian digali dan diangkat, dalam isi guci nampak tulang tengkorak dan kaki yang sudah hancur.
Yadi bilang kalau itu tulang manusia berarti kemungkinan anak kecil. Namun ia tidak berani memastikan sebab sudah rapuh.
Begitu ditemukan tulang yang sudah rusak tersebut langsung diambil oleh pamannya.
Lalu dibungkus kain putih dan dikubur di sekitar tempat itu seperti layaknya manusia.
“Tadi siang dikubur setelah sehari sebelumnya ditemukan,” katanya.
Yadi mengaku pamannya tidak berani melaporkan penemuannya itu, lantaran khawatir aparat tidak percaya.
Pasalnya, ia ragu apakah tulang itu manusia atau tulang hewan. “Makanya dikubur saja tulang dan tengkorak tersebut. Tanpa melaporkan ke aparat” katanya.
Sementara guci bagian penutupnya rusak terkena cangkul. Guci yang sudah kosong tersebut disimpan.