Heboh Driver Ojol Pukul Pegawai RamenYA, Begini Kronologisnya

Sebuah kejadian menghebohkan baru-baru ini melibatkan pengemudi ojek online (ojol) dengan seorang pegawai restoran di Jakarta viral.

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Sebuah kejadian menghebohkan baru-baru ini melibatkan pengemudi ojek online (ojol) dengan seorang pegawai restoran di Jakarta viral.

Diketahui dari unggahan akun @txtdrkuliner di Twitter, seorang pegawai gerai RamenYa menjadi korban pemukulan oleh driver ojol.

Unggahan RamenYA di Instagram. Foto-net
Unggahan RamenYA di Instagram. Foto-net

"Untuk Gojek Indonesia, ojol anda kemarin memukul salah satu teamYA dari RamenYa di Lippo Mall. Permintaan maaf saja tidak ada, apakah begini caranya pakai kekerasan? Kalau secara perusahaan saja tidak ada kata maaf, saya akan bawa ke ranah hukum dan media. Sekadar informasi, nama ojolnya Imron Indra Rosadi. Cowok kok pukul cewe?" tulis @ramenya.id di Instagram seperti dilihat bakabar.com, Selasa (7/2).

Berikut Kronologisnya

Melalui cuitan @txtdrkuliner di Twitter, aksi pemukulan yang dilakukan pengemudi ojol ini berawal ketika pesanan yang masuk sekitar pukul 17.05. Pesanan ini bertujuan pada gerai ramen bernama RamenYA yang berada di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat.

Pesanan tersebut berupa 1 King Legendary Chicken, 2 Legendary Chicken Ramen dan 1 Sponbund. Pesanan ini diterima oleh seorang pengemudi ojek online bernama Imron Indra Rosadi yang merupakan pengemudi ojek online dari perusahaan Gojek.

Saat itu ada beberapa pengemudi ojol lainnya yang juga sedang menunggu pesanan untuk para pelanggannya. Termasuk salah satunya Imron yang diarahkan untuk menunggu selama kurang lebih 15-20 menit.

Pada 5 menit pertama, Imron bertanya tentang pesanan pelanggannya kepada pekerja gerai yang bernama Yuli.

Setelah menunggu selama 20 menit, Imron kembali bertanya dan mendapatkan jawaban berupa "Nggak tau dah abang masuk aja ke dapur," kata Yuli.

Selang beberapa waktu Imron merasa pesanan atas nama pelanggannya sudah dipanggil.

Imron kemudian bergegas mengambil pesanan itu dan mengonfirmasi apakah pesanan pelanggan sudah sesuai dan sudah lengkap.

Imron yang diyakinkan oleh Yuli pesanannya sudah lengkap dan sesuai kemudian berjalan keluar mall untuk segera mengantarkan pesanan.

Nyatanya hanya berjeda beberapa menit Imron dihubungi pihak gerai ramen untuk kembali karena pesanan yang dibawa ternyata salah.

Bagaimanya pernyataan pihak RamenYA?

Pernyataan Pihak RamenYA

Pegawai RamenYA yang dipukul driver ojol (kiri), Pernyataan pihak RamenYA (kanan). Foto-Instagram
Pegawai RamenYA yang dipukul driver ojol (kiri), Pernyataan pihak RamenYA (kanan). Foto-Instagram

Sejalan dengan yang disampaikan oleh pengemudi ojol, pihak gerai RamenYA melengkapi bahwa saat itu ada dua pesanan yang masuk bersamaan atas nama Fira Zarasmin dengan pengemudi bernama Imron dan pesanan atas nama Mathew. Kedua pesanan tersebut ternyata juga disajikan dengan waktu yang bersamaan.

Ketika dipanggil nama pelanggannya, Imron tidak melakukan pencocokan bon dan nama pelanggan sehingga terjadi kesalahan pesanan.

Usai Imron kembali dan menukar pesanannya, pekerja gerai bernama Yuli tiba-tiba dicaci maki dan langsung menerima pukulan tepat di wajahnya.

Yuli yang tak terima dicaci maki dan dipukul langsung memfoto plat nomor kendaraan Imron sebagai bukti atas kekerasan pada dirinya.

Nyatanya Imron semakin naik pitam setelah plat nomornya difoto dan kembali mencoba memukul Yuli sebelum akhirnya dipisahkan oleh ojol lain.

Hasilnya, pegawai gerai ramen tersebut mengalami lebam dan harus dirawat intensif.

Tanggapan Pihak Ojol

Tanggapan Gojek Indonesia. Foto-net
Tanggapan Gojek Indonesia. Foto-net

Laporan atas pemukulan yang terjadi oleh salah satu pengemudinya, Gojek selaku perusahaan yang menaungi Imron langsung mengambil langkah tegas.

Menurut pernyataan yang disampaikan melalui akun Instagram @gojekindonesia, pengemudi ojol tersebut telah disanksi dengan pemutusan mitra dan blacklist pengemudi sehingga tidak akan bisa bekerja sama lagi.

"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa karyawan RamenYa dan dengan tegas langsung menindak mitra bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku. Saat ini kami telah memutus kemitraan dan mem-blacklist driver tersebut sehingga tidak dapat menjadi mitra Gojek kembali," kata pihak Gojek Indonesia.

Selain itu, pihak Gojek juga telah menghubungi karyawan dan perwakilan dari pihak RamenYA untuk meluruskan permasalahan yang terjadi. Mulai dari bantuan medis hingga psikis ditawarkan sebagai bentuk rasa tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh pengemudinya.

Semua tindak kekerasan tersebut dikatakan tidak akan mendapatkan toleransi sedikitpun dari perusahaan Gojek yang menaungi para pengemudi.

"Kami tidak menoleransi segala bentuk tindak kekerasan dalam pelayanan mitra dan menyayangkan kejadian ini karena telah merugikan karywan RamenYA, serta mencoreng pelayanan baik jutaan mitra driver Gojek lainnya," tutup pihak Gojek Indonesia.

Driver Ojol Diamankan Pihak Kepolisian

Diketahui dari unggahan RamenYa, oknum driver ojol yang melakukan kekerasan terhadap pegawainya telah diamankan oleh pihak berwajib.

"Setelah melewati proses panjang, pada Senin (6/2), oknum driver ojol dari Gojek Indonesia telah diamankan oleh pihak kepolisian atas tindakan kekerasan dan penganiayaan," tulis @ramenya.id di Instagram.

Lantas bagaimana respons warganet?

Respons Warganet

Setelah diunggah oleh akun Twitter @txtdrkuliner, kejadian ini menuai perhatian. Netizen langsung menyerbu cuitan tersebut dengan berbagai komentar yang dilontarkan.

Sebagian netizen menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh pengemudi ojol dengan menyerang secara fisik memang tidak dibenarkan. Tetapi ada juga yang menyayangkan sikap pekerja gerai ramen yang dinilai tidak ramah.

"Jika kronologisnya seperti itu, driver sudah menerima konsekuensinya, dipecat dan blacklist. Terus bagaimana dengan karyawan resto? Tidak ada konsekuensi yang diterima ketika salah memberikan pesanan, dan dengan mudahnya meminta driver kembali? Dipecat juga atau potong gaji?" tanya @ari***.

"Saya bisa membayangkanketus dan menyebalkannya Mba restoran itu, ditambah disuruh balik lagi atas kesalahan pihak restinya. Ya walaupun tidak dibenarkan memukul, tapi lihat sisi ojol juga bagaimana dia marahnya," komen @buk***.

"Sebagai mantan driver gojek, saya paham dengan kejadian seperti ini, Sebagai driver ojek memang kita harus dituntut sabar. Resto dengan hal seperti ini tidak hanya satu dua saja, jadi mau tidak mau kita harus sabar, anggap saja risiko pekerjaan. Seandainya kalo tidak sampai memukul, mungkin bisa dibicarakan baik-baik," kata @vix***.

Editor


Komentar
Banner
Banner