bakabar.com, BANJARMASIN - Viral di media sosial emak-emak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pamer tumpukan uang arisan ditaksir senilai Rp 2,5 miliar. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Sulawesi, Barat dan Tenggara (Sulselbartra) pun menyelidiki hal tersebut.
"Iya dimonitor (arisan senilai Rp 2,5 miliar di media sosial)" ujar Plt Kabid P2Humas Kanwil DJP Sulselbartra Alimuddin Lisaw dilansir dari detikSulsel, Senin (22/5).
Arisan tersebut digelar di salah satu kafe di Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar. Namun Alimuddin belum mengetahui pasti waktu arisan itu digelar.
Alimuddin menambahkan, pihaknya belum bisa membeberkan lebih jauh soal langkah penindakannya. Apalagi pihaknya masih mengumpulkan keterangan terkait arisan tersebut.
"Kalau ini nanti mungkin kami bisa kasih statement lengkap kalau pegang data," paparnya.
Menurutnya arisan yang digelar ibu-ibu sosialita tersebut akan dimonitoring sesuai mekanisme yang berlaku. Hal ini akan ditindaklanjuti unit kerja di bawah Ditjen Pajak atau kantor pelayanan pajak (KPP) setempat.
"Yang akan melakukan monitoring evaluasi Kantor Kantor Pelayanan Pajak Setempat yang mengawasi wajib pajak yang bersangkutan itu," ujar Alimuddin.
View this post on Instagram
Diketahui, arisan tersebut terekam kamera handphone hingga viral di media sosial. Dalam video beredar, seorang wanita berjilbab putih sementara menggoyangkan toples yang berisikan nama-nama peserta arisan.
Terlihat sejumlah ibu-ibu duduk tampak merekam momen arisan tersebut. Tampak tumpukan uang dalam jumlah banyak di atas meja, baik pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu yang totalnya ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar.
"Arisan 25 bulan, satu bulan Rp 100 juta," tutur wanita yang merekam video tersebut.
"Siapakah yang akan mendapatkan Rp 2,5 M," tambahnya.
Wanita yang merekam video itu lantas menyebut nama perempuan bernama Fenny Frans. Sosok yang diduga menginisiasi arisan tersebut.
"Perdana tawwa perdana, Fenny Frans hadir, memang tawwa Fenny Frans,"imbuhnya.