bakabar.com, JAKARTA – Haul Abah Guru Sekumpul atau Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani digelar di Perth Australia Barat pada Minggu (13/2) kemarin. Haul ke-17 ulama karismatik asal Martapura-Kalimantan Selatan ini digelar di kediaman Gus Dody Adibrata yang merupakan Ketua Tanfidziyah NU ANZ wilayah Australia Barat.
Acara dibuka Gus Dody Adibrata dengan pengantar singkat. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an surah Yunus ayat 62-65 oleh Badrun, tawassul dan pembacaan doa arwah untuk Abah Guru Sekumpul.
Acara kembali dilanjutkan dengan pembacaan maulid Shimtudduror yang rawinya dibaca secara bergantian oleh jemaah yang hadir.
Lantunan nasyid ‘Assalamu’alayka Zainal Ambiya’, ‘Nurul Musthafa’ dan ‘yaa Thoiba’ di sela-sela pembacaan rawi menambah semarak pembacaan maulid. Tak ketinggalan lantunan syair ‘Huwan Nur’ tanpa iringan hadrah yang di bawakan Hasanudin membuat peserta haul larut dalam emosional kerinduan.
Setelah pembacaan maulid Shimtuddurror, Gus Nanda Avalist membacakan manaqib Abah Guru Sekumpul. Di karenakan sebagian peserta bukan orang Indonesia dan sebagian lagi tidak bisa berbahasa Indonesia, maka manaqib dibacakan dalam bahasa Inggris.
“Bahasa Englishiyah,” demikian istilah Gus Nanda ketika membacakan manaqib berbahasa Inggris.
Pemaparan Gus Nanda tentang kisah hidup Abah Guru Sekumpul sangat menarik untuk disimak. Peserta haul dibawa untuk mengenal lebih dekat mengenai sosok yang telah berjasa besar dalam dunia Islam khususnya di Nusantara, di mana Abah Guru Sekumpul tidak hanya mengajarkan ilmu, namun memberi contoh cara pengamalannya.
Abah Guru Sekumpul juga terbukti telah berhasil mencetak para ulama penerus dakwahnya dan juga membimbing ribuan umat Islam untuk mengenal juga mencintai Allah dan Rasul Nya.
“Abah Guru Sekumpul, He is not an architect who builds magnificent buildings, nor an artist who produces monumental works of art, nor a writer who writes best-selling books. But the work of Abah Guru Sekumpul is a great work, namely printing the successors who hold the baton of the Prophet Muhammad’s treatise. He educated thousands of students to love Allah and the Prophet Muhammad produced hundreds of scholars who were always persistent in continuing the dakwah of Abah Guru Sekumpul” demikian dipaparkan Gus Nanda.
Tak ketinggalan, seorang habib memimpin pembacaan istighfar Rajabiyah secara berjemaah dan kemudian Habib Abdullah al Habsyi membaca doa sebagai penutup rangkaian acara haul ke 17 di Perth.
Bertepatan tiba waktu Ashar, ulama sepuh imam Abdul Jalil Ahmad memimpin shalat berjamaah.
Acara kemudian diakhiri dengan ramah tamah sambil menikmati hidangan yang disediakan oleh tuan rumah dan juga oleh peserta haul secara gotong-royong.
Sambil berbincang ada peserta haul bangsa Macedonia yakni Baijan yang menanyakan link haul di Martapura, karena ingin melihatnya meski lewat Youtube.
“How can I watch haul of the Shaikh with thousand peoples? I want to know,” demikian kurang lebih kata Baijan.
Sementara itu, Nono Sopari, salah seorang panitia dan peserta haul sangat senang bisa berpartisipasi dan hadir di acara haul ini.
“Masya Allah acara berlangsung hikmat dan khusuk masing masing mengambil peran yang luar biasa. Mudah-mudahan mendapat syafaat Kanjeng Nabi SAW berkat kehadiran kita di Haul Abah Guru Sekumpul,” katanya.
Dia juga berharap agar acara seperti ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya di Perth dan mungkin dengan skala yang lebih besar.
Acara ini dihadiri oleh keluarga habaib, ulama, jemaah ngaji fardhu ‘ain online asuhan Tuan Guru Khairullah Zain, tim hadrah Perth, dan pengurus NU beserta nahdliyin Australia Barat yang juga pencinta Abah Guru Sekumpul.