bakabar.com, JAKARTA – Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden semakin percaya diri akan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020.
Biden yakin meski proses perhitungan belum selesai 100 persen.
Ia menyinggung sejumlah negara bagian yang kini dikuasainya seperti Georgia dan Pennsylvania.
“Kami belum memiliki pernyataan akhir tentang kemenangan tapi angka-angka tersebut sudah jelas. Sudah meyakinkan. Kita akan memenangkan perlombaan ini,” ucap Joe Biden sambil ditemani wakilnya, Kamala Harris seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (6/11) malam, Sabtu WIB.
Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya di markasnya, Wilmington, Delaware, pada Jumat (6/11) malam waktu setempat.
Berdasarkan perhitungan sementara, Joe Biden saat ini unggul dengan 253 suara elektoral. Sedangkan Donald Trump mendapatkan 213 suara elektoral.
Dalam kesempatan itu, Joe Biden juga berbicara dengan penuh percaya diri menunggu penghitungan suara di beberapa negara bagian yang belum selesai meski pemungutan suara telah selesai tiga hari yang lalu. Ia turut menyoroti perkembangan di Pennsylvania yang bisa menjadi penentu kemenangannya.
“24 jam yang lalu kami tertinggal di Georgia, sekarang kami unggul dan kami akan memenangkan negara bagian itu. 24 jam yang lalu kami juga tertinggal di Pennsylvania dan kami akan memenangkan itu. Sekarang kami unggul dan menang di Arizona dan Nevada,” ucapnya.
Dengan kondisi saat ini Biden yakin bisa meraih lebih dari 300 suara elektoral. Hanya butuh 270 suara elektoral untuk bisa menang Pemilu AS.
“Kita akan memenangkan perlombaan ini dengan angka mayoritas yang jelas dan warga AS bersama dengan kita,” kata Joe Biden.
Pennsylvania menjadi salah satu negara yang amat dinantikan saat ini karena bisa menjadi penentu kemenangan salah satu calon. Apalagi, jarak selisih Biden dengan Trump yang sempat menguasai Pennsylvania semakin menyempit menyusul penghitungan surat suara melalui pos telah dimulai.
Pennsylvania memiliki kuota 20 suara elektoral. Apabila Joe Biden diunggulkan Pennsylvania, maka ia akan menjadi Presiden AS terpilih dengan mengantongi 273 suara elektoral.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump meminta Joe Biden untuk tidak mengklaim kemenangan dalam pemilihan umum presiden 2020 karena pengembalian suara dari pilpres tidak lengkap.
“Joe Biden seharusnya tidak asal mengklaim jabatan Presiden. Saya juga bisa membuat klaim tersebut. Proses hukum baru saja dimulai,” cuit Donald Trump.
Dalam cuitan terbarunya, Donald Trump juga kembali mengungkapkan dugaan kecurangan dengan menyatakan dirinya sempat memimpin dengan perolehan suara di beberapa negara bagian yang kemudian dianggap menghilang begitu saja dalam beberapa hari.
Namun, langkah tersebut malah membuat Trump dikritik sesama rekan Partai Republik dan diminta untuk menunjukkan bukti kecurangan tersebut.
Pendukung Biden Menari-nari, Suporter Trump Ayunkan Senjata
Dilansir Antara, pendukung Joe Biden menari di jalan-jalan di luar pusat penghitungan suara di Philadelphia pada hari Jumat ketika penghitungan suara yang terus meningkat menunjukkan mantan wakil presiden dari Partai Demokrat itu dapat segera dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS.
Di Detroit, beberapa ratus pendukung Presiden Donald Trump, beberapa di antaranya tampak bersenjata, melantunkan teriakan prematur, “Kami menang!” di luar pusat penghitungan, meskipun kemenangan Trump terlihat semakin tidak mungkin.
Philadelphia tampaknya menikmati gilirannya sebagai pusat perhatian bangsa, bahkan jika itu diperoleh hanya dengan relatif lambatnya penghitungan suara sebagai kota terbesar di negara bagian Pennsylvania yang diperjuangkan dengan ketat. Ini adalah salah satu dari segelintir negara bagian penting di mana hasil Pilpres AS masih terlalu dini untuk disimpulkan.
Sean Truppo, seorang guru studi sosial berusia 37 tahun, mengatakan bahwa dia menyalakan kembang api setelah terbangun oleh berita bahwa Biden telah menyalip Trump dalam hitungan negara bagian sebelum menempatkan putrinya yang berusia 4 tahun di kereta dorong untuk bergabung dengan kerumunan di luar Pusat Konvensi Philadelphia.
“Putri saya lahir saat pemerintahan Trump dan saya ingin dia menyaksikan akhir dari Trump,” katanya.
Biden memiliki keunggulan 253 Electoral College, Sementara Trump mendapatkan 214 Electoral College, menurut Edison Research.
Memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania akan menempatkan mantan wakil presiden di atas 270 yang dia butuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Bangsa ini telah menghabiskan lebih dari dua hari menunggu petugas pemungutan suara untuk mengumpulkan jutaan suara hanya di beberapa negara bagian yang diperjuangkan dengan ketat.
Banyak orang Amerika telah melewati waktu itu dengan melihat perkembangan berita yang lambat, atau melakukan pekerjaan rumah untuk mengalihkan perhatian mereka dari ketidakpastian yang berkepanjangan.
Beberapa, bagaimanapun, telah turun ke jalan, dengan pendukung Biden bersorak kepada petugas pemungutan suara untuk “menghitung setiap suara,” kadang-kadang berdansa setiap kali seseorang memutar lagu Beyonce atau lagu Missy Elliott di pengeras suara.
Beberapa pendukung Trump, mengambil isyarat dari presiden sendiri, bersikeras pasti ada sesuatu yang salah dengan hitungan apa pun yang menunjukkan Biden menang.
Pendukung Trump membawa senapan dan pistol saat berdemonstrasi di luar pusat penghitungan di Detroit dan Phoenix, Arizona.