bakabar.com, MARABAHAN – Hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) di IGD RSUD Abdul Aziz Marabahan, Barito Kuala (Batola) ternyata kurang menggembirakan.
Dari 19 tenaga kesehatan (nakes) yang diperiksa, 4 di antaranya dikonfirmasi terpapar Covid-19. Mereka terdiri dari seorang dokter dan 3 perawat.
Mengacu hasil pemeriksaan tersebut, PCR juga dilakukan kepada anggota keluarga inti dari nakes yang terpapar. Ternyata ditemukan lagi 3 orang yang dikonfirmasi positif.
Untuk penanganan selanjutnya, mereka menjalani isolasi mandiri. Sebagian lain meminta ditempatkan di karantina khusus.
“Tenaga kesehatan yang dikonfirmasi positif, semuanya tanpa gejala. Demikian pula anggota keluarga yang terpapar,” jelas Direktur RSUD Abdul Aziz, dr Fathurrahman, Selasa (15/9).
Kendati sudah menemukan bukti paparan, tenaga kesehatan yang dinyatakan negatif pasca PCR pertama, tetap menjalani pemeriksaan kedua.
“Alhamdulillah tidak terdapat lagi tenaga kesehatan di IGD yang terpapar, sehingga operasional dapat kembali normal,” beber Fathurrahman.
“Kemudian ruangan dan semua peralatan yang berada dalam IGD, juga telah disterilisasi dengan desinfektan selama empat hari penutupan sementara,” sambungnya.
Sedianya IGD sudah dibuka kembali, Senin (14/9) malam. Namun dengan nakes yang diperbantukan dari ruangan lain.
Kemudian mulai, Selasa (15/9) pagi, semua nakes di RSUD Abdul Aziz sudah dikembalikan kepada fungsi semula sesuai penjadwalan.
“Kekurangan 4 tenaga kesehatan tidak menghambat operasional. Terlebih jumlah petugas yang tersedia, baik dokter maupun perawat, sebenarnya sudah memadai,” tandas Fathurrahman.
Seiring hasil PCR di RSUD Abdul Aziz, tercatat 605 warga Batola yang terpapar Covid-19. Di sisi lain, jumlah tersebut direduksi 480 pasien yang sudah berhasil disembuhkan.
Editor: Aprianoor