bakabar.com, BALI – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) melepas ekspor perdana dua ton buah manggis ke Tiongkok.
Buah tersebut diproduksi para petani manggis Bali, binaan Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depidar SOKSI) Bali.
Keberhasilan ekspor tersebut merupakan bagian dari Gerakan SOKSI Membangun, dimana setiap pengurus Depidar SOKSI membina para petani maupun pelaku usaha UMKM untuk menembus pasar ekspor.
“Targetnya, satu kecamatan di setiap daerah bisa melahirkan minimal satu produk unggulan. Baik di bidang pertanian, kerajinan tangan, fashion, dan lain sebagainya, yang bisa menjadi kekuatan ekonomi Indonesia,” ujar Bamsoet usai melepas ekspor manggis, di Bali, Minggu (31/1/2021).
Dia menilai target tersebut sangat realistis, karena pengurus SOKSI dari tingkat pusat hingga daerah banyak diisi pejabat pemerintahan maupun wakil rakyat dari tingkat DPR RI, provinsi, hingga kabupaten/kota.
Turut hadir para pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, antara lain Ketua Dewan Pembina Bobby Suhardiman, Ketua Umum Ahmadi Noor Supit, Ketua Harian AA Bagus Adhi Mahendra.
Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan daya tarik buah manggis tidak sekadar dari rasanya yang manis dan kaya serat, melainkan juga dari beragam manfaatnya bagi kesehatan.
Antara lain sebagai sumber antioksidan, memiliki sifat anti peradangan, memiliki efek anti-kanker, membantu penurunan berat badan, mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu menjaga kesehatan kulit, menyehatkan jantung, mendukung kesehatan pencernaan, dan mengatur tekanan darah.
Selain itu ekstrak buah manggis juga banyak dimanfaatkan menjadi bahan baku industri farmasi dan kosmetik.
“Nilai ekspor manggis Indonesia masih fluktuatif, namun sudah mulai menunjukan tren positif,” katanya.
Bamsoet kemudian memberi gambaran, pada 2018 Indonesia mengekspor kira-kira 38.841 ton manggis, dan pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi kurang lebih 27.793 ton.
Pada September 2020, totalnya meningkat signifikan menjadi sekira 47.348 ton. Bali termasuk penyumbang terbesar ekspor manggis Indonesia.
“Pada 2019 ekspornya mencapai 5.199 ton, meningkat dari tahun 2018 yang mencapai 4.051 ton,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia mengungkapkan sepanjang tahun 2020, Tiongkok tercatat sebagai tujuan ekspor ketiga Indonesia (sebanyak 10.355 ton), setelah Hong Kong (25.608 ton), dan Malaysia (10.694 ton).
Menjelang tahun baru Imlek, kebutuhan buah tropis seperti manggis akan meningkat.
Dia menilai momentum ini harus dioptimalkan untuk meningkatkan nilai ekspor manggis Indonesia dengan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan.