Pak Ogah Wafat

Haru Prosesi Pemakaman Pak Ogah, Sang Anak Tak Kuat hingga Keluar Liang Lahat

Jenazah Abdul Hamid atau yang poluler disebut Pak Ogah salah satu pemeran Si Unyil tiba di TPU Jatisari 1, sekitaran pukul 13.00 WIB, setelah dimandikan

Featured-Image
Dono (baju warna orange), anak ketiga Abdul Hamid atau yang poluler disebut Pak Ogah salah satu pemeran Si Unyil terkulai lemas melihat detik-detik ayahnya dikubur di TPU Jatisari 1, Bekasi. (Foto: apahabar.com/ Arya Putra)

bakabar.com, JAKARTA - Jenazah Abdul Hamid atau yang poluler disebut Pak Ogah salah satu pemeran Si Unyil tiba di TPU Jatisari 1, sekitaran pukul 13.00 WIB, setelah dimandikan di Masjid Al-Muhajirin yang tidak jauh dari rumahnya.

Pantauan bakabar.com di lokasi, sesampai di lokasi pemakaman, anak ketiga Pak Ogah, Dono Arsiano turun ke liang lahat menurunkan jenazah sang ayah dan melanjutkan membuka tali di bagian kepala.

Duka yang mendalam nampaknya tidak bisa Dono lawan, dirinya tak kuat membendung air mata dan larut dalam kesedihan melihat jenazah ayahnya yang ia turunkan ke liang lahat.

Baca Juga: Mengenal Pak Ogah Melalui Sang Anak: Selain Jenaka, Bapak Orang yang Tegas

"Don kalau enggak kuat naik don," ucap salah satu kerabat di lokasi, Kamis (29/12).

Akhirnya Dono dibantu kerabatnya keluar dari liang lahat, dirinya langsung jongkok meratapi makam ayahnya.

Sempat beberapa kali Dono ingin berdiri akan tetapi dirinya tak sanggup hingga harus dipegangi oleh kerabat di sampingnya.

Sang Ibu, Yuyun Widayanti mencoba menguatkan Dono yang terus mengeluarkan air mata melihat makam ayahnya.

"Sudah dek ikhlasin," rintih Yuyun di lokasi pemakaman.

Baca Juga: Sakit Komplikasi, Pak Ogah Dikenang Sosok Penyayang Anak-Anak

Diketahui, Pak Ogah meninggal dunia di usia 74 tahun. Pak Ogah dimakamkan di TPU Jatisari 1, Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi, yang diantarkan oleh beberapa kerabat dan sejumlah awak media.

Perjalanan karier pak ogah dimulai sejak 5 April 1981 hingga tahun 1993 kerja kerasnya yang tak henti itu melahirkan jargon 'cepe dulu dong' yang selalu dikenang masyarakat Indonesia.

Editor


Komentar
Banner
Banner