bakabar.com, JAKARTA – Hari pertama menjadi Presiden Amerika Serikat, Minggu (17/1), Joe Biden langsung membatalkan belasan kebijakan pejabat terdahulu. Itu termasuk mencabut larangan masuk untuk beberapa negara muslim.
Pejabat presiden sebelumnya, Donald Trump, melarang warga dari beberapa negara muslim masuk ke Amerika Serikat.
Terutama dari Afrika, warga negara yang dilarang masuk berasal dari Libya, Somalia, Sudan dan Yaman, serta Iran dan Irak.
Mengutip dari CNN, Biden segera mencabut larangan masuk tersebut. Rencana ini diketahui melalui memo yang diperoleh Kepala Staf Ron Klain.
Pencabutan larangan ini merupakan salah satu janji Biden selama masa kampanye. Begitu Biden terpilih, beberapa organisasi muslim langsung menagih janji tersebut.
“Terdapat banyak alasan agar Biden mengakhiri larangan itu di hari pertama masa kepresidenan,” sahut Iman Awad, Direktur Legislatif Nasional Emgage Action.
“Sekalipun transisi presiden diwarnai berbagai masalah, komunitas muslim di Amerika berharap Biden memenuhi janji itu,” tambahnya.
Mengutip situs Joe Biden, terdaoat beberapa janji yang disampaikan untuk komunitas muslim Amerika.
Selain mengakhiri larangan perjalanan negara mayoritas muslim, Biden fokus menambahkan sumber daya dalam memerangi kejahatan rasial berbasis agama.
Biden pun memastikan mendengar suara muslim Amerika, serta memperluas layanan perawatan kesehatan .
Pun Biden berjanji melakukan investasi dalam mobilitas perekonomian muslim Amerika dengan meningkatkan upah minimum federal sebanyak 15 dolar.
Kemudian Biden mengecam pelanggaran hak asasi manusia secara global, termasuk terhadap muslim Uyghur di China dan Rohingya di Birma.