News

Harga Emas Bikin Bingung, Kadang Naik Tapi Sekarang Turun Lagi

apahabar.com, JAKARTA – Harga emas terus bergerak turun naik. Emas PT Aneka Tambang (Persero) tercatat di…

Featured-Image
Harga emas Antam kembali mengalami penurunan dengan buyback Rp855 ribu per gram. Foto: Bareksa

bakabar.com, JAKARTA – Harga emas terus bergerak turun naik. Emas PT Aneka Tambang (Persero) tercatat di level Rp971 ribu per gram, Rabu (18/5), atau turun Rp3.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Situasi tersebut juga membuat harga pembelian kembali (buyback) turun sebesar Rp3.000 menjadi Rp855 ribu per gram.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,4 persen menjadi 1.811,6 dolar per troy ons.

Penurunan ini juga terjadi kepada harga emas di perdagangan spot yang melemah 0,15 persen ke 1.812,4 dolar per troy ons.

Seperti dilansir CNBC, harga emas dalam sepekan sudah melemah tipis 0,40 persen secara point to point. Kemudian dalam sebulan harga emas juga melemah 6,95 persen dan dalam setahun turun 2,95 persen.

“Pergerakan emas lebih mirip bulu daripada panah, karena bergerak kesana dan kemari tergantung angin yang membawa,” tutur analis independen Ross Norman.

Setelah terkena dampak penguatan dolar dan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat, pergerakan emas dipengaruhi data penjualan ritel negara adidaya ini.

Penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat 0,9 persen sepanjang April. Peningkatan penjualan ritel ini menunjukkan konsumen AS tetap berbelanja, meskipun inflasi melonjak.

Kondisi ini bisa membuat inflasi makin melambung, sehingga The Fed akan bersikap semakin agresif. Andai demikian, emas akan terdampak negatif mengingat kenaikan suku bunga akan melambungkan dolar dan yield surat utang.

Penguatan dolar AS membuat harga emas makin mahal. Sedangkan kenaikan yield membuat emas tidak menarik, karena tidak menawarkan imbal hasil.

“Sentimen untuk logam mulia mulai beralih ke bearish dan tentu saja kabar buruk. Harga emas bisa semakin jatuh jika The fed semakin hawkish,” papar Ryan McKay dari TD Securities.



Komentar
Banner
Banner