Tak Berkategori

Harga Emas Antam Hari Ini, Turun ke Rp917 Ribu per Gram

apahabar.com, JAKARTA – Harga jual emas PT Antam Tbk pada Jumat (24/09) hari ini berada di…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA – Harga jual emas PT Antam Tbk pada Jumat (24/09) hari ini berada di posisi Rp917 ribu per gram. Jatuh dari posisi kemarin yang berada di Rp924 ribu.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) anjlok dari Rp811 ribu menjadi Rp802 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp508,5 ribu, 2 gram Rp1,77 juta, 3 gram Rp2,63 juta, 5 gram Rp4,36 juta, 10 gram Rp8,66 juta, 25 gram Rp21,53 juta, dan 50 gram Rp42,99 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp85,91 juta, 250 gram Rp214,51 juta, 500 gram Rp428,82 juta, dan 1 kilogram Rp857,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,0 persen menjadi US$1.749,9 per troy ons. Sedangkan harga emas di perdagangan spot naik 0,42 persen ke US$1.75,1 per troy ons pada pagi ini.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan harga emas di pasar internasional akan melemah di kisaran US$1.740 sampai US$1.770 per troy ons pada hari ini. Pelemahan terjadi karena pelaku pasar mulai melepas aset aman dan kembali ke aset berisiko, yaitu saham.

“Kembalinya minat pasar terhadap (aset) berisiko terlihat dari tiga indeks saham AS yang menguat di atas 1 persen,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Ariston mengatakan investor kembali ke pasar modal karena kekhawatiran terhadap dampak krisis keuangan perusahaan properti raksasa China Evergrande mulai mereda. Pasalnya, bank sentral China akan menyuntik dana ke bank untuk memitigasi dampak dari gagal bayar Evergrande.

Menurutnya, meski masalah belum selesai, tapi setidaknya sudah berhasil meredakan kekhawatiran investor di bursa saham. Di sisi lain, pasar masih menanti kebijakan tapering atau pengurangan likuiditas di pasar pada akhir tahun.



Komentar
Banner
Banner