Setelah salat, lanjut Rusidah, keponakannya itu minta izin kepada ibunya membeli empek-empek. Namun Alda diminta memakan yang ada saja dulu.
Namun Alda tetap ngotot meminta izin agar bersama adiknya mencari empek-empek di sekitaran Pasar Kapar.
Ibundanya juga sempat menanyakan apakah tidak ada empek-empek selain menyeberang jembatan tersebut. Belakangan diketahui ia dan adiknya singgah di atas jembatan.
“Saat singgah menurut adiknya kepada keluarga ada yang menanai (menyambut)model kereta bernyala (bersinar) hingga Alda terjatuh,” beber Rusidah.
Rusidah bilang, Alda sebentar lagi menjadi sarjana.
“Orangnya pintar sekali, tidak lepas buku. Kalau masuk jam salat sunat duha ia langsung berwudu dan salat,” pungkasnya.
Hilangnya Alda bermula pada Minggu (18/7) malam ketika sejumlah warga melihat ia terjun ke sungai.
Penuturan sejumlah warga, kala itu Alda melihat kembang yang belakangan diketahui adalah tanaman nanas.
Diduga ia tergelincir hingga jatuh dari atas Jembatan 1 Juli Hikun Tanjung-Kapar Murung Pudak.
Pagi tadi, tim gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap Alda.Pantauan bakabar.com, penyisiran dilakukan tim SAR di sungai hingga radius 1 kilometer dari titik nol korban terjatuh.
Halusinasi-Tercebur di Sungai Tabalong, Alda Masih Belum Ditemukan