bakabar.com, BANJARMASIN – Anggota Komite I DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim Ikut bereaksi ihwal Habib Rizieq Shihab (HRS) yang menolak mengikuti sidang secara online.
Habib Banua, sapaan akrabnya, mengatakan permintaan HRS untuk menggelar sidang secara offline seharusnya bisa diakomodir oleh penegak hukum
"Jadi jangan dipelintir bahwa Habib Rizieq tidak akomodatif," ujar anggota DPD RI asal Kalsel, Sabtu (20/03).
Habib Banua mengingatkan tujuan hukum adakah untuk mencari keadilan. Seharusnya, kata dia, penegak hukum bisa mempertimbangkan jika terdakwa mengajukan keberatan.
Manusia, lanjut dia, punya hak untuk didengar dan di sana juga ada asas praduga tak bersalah.
"Ini harus di kedepankan. Jika yang ditakutkan adalah para pendukung Habib Rizieq, saya kira kita sepakat bahwa aparat keamanan tentu sudah sangat siap mengantisipasi hal tersebut," ucapnya.
Menurutnya yang terpenting hukum dapat menegakkan hak-hak semua pihak dalam proses penegakan hukum.
Terkait Habib Rizieq yang diduga diintimidasi dalam persidangan yang digelar secara daring, Habib Banua mengaku prihatin.
"Saya mengamati dari awal bagaimana HRS telah ikut aturan. Dan saatnya aparat mendengarkan harapan dan permintaan HRS," imbuhnya.
Habib Banua juga mendengarkan HRS berulang kali menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam sidang offline. Dia menilai tidak ada yang salah atas permintaan tersebut.
"Saya mengimbau agar semua pihak untuk mengedepankan sisi kemanusiaan dan keadilan, sehingga rakyat Indonesia betul-betul merasakan nilai nilai tersebut," pungkasnya.
