Nasional

H4 Sriwijaya Jatuh, 2 Potongan Tubuh Mengapung Dekat KRI Rigel-933

apahabar.com, JAKARTA – Tim SAR Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak kembali menemukan potongan tubuh. Potongan tubuh…

Featured-Image
Sejumlah prajurit TNI memindahkan temuan saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1). Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Tim SAR Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak kembali menemukan potongan tubuh.

Potongan tubuh tersebut ditemukan petugas mengapung di dekat KRI Rigel-933, Laut Jawa, Selasa (12/1) pagi.

“Pagi tadi dua bagian. Lalu pada Senin malam sekitar pukul 18.00 WIB juga ada bagian tubuh yang mengapung di dekat KRI Rigel,” kata Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan di KRI Rigel-933, Selasa siang dilansir Antara.

Yayan menjelaskan hingga hari keempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, tak menutup kemungkinan masih ada jenazah lainnya yang mengapung.

Hingga siang hari, para tim penyelam TNI AL telah mengumpulkan dua kantong jenazah dan dua kantong serpihan pesawat.

Temuan itu lalu dibawa petugas ke KRI Tenggiri-865 dan selanjutnya diantar ke dermaga JICT II Tanjung Priok.

“Kita terus berkolaborasi dengan semua instansi terkait operasi ini,” ujar Yayan.

Sebagai pengingat, Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB.

Pesawat yang mengangkut puluhan penumpang tersebut dilaporkan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Pencarian Hari Pertama

img

Speed boat Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korpolairud Baharkam) Polri melalukan pencarian jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Foto: Antara

Pada hari pertama pencarian memang belum membuahkan hasil yang begitu maksimal. Namun, beberapa nelayan lokal menemukan serpihan-serpihan yang diduga kuat merupakan bagian dari badan pesawat.

Pencarian oleh Basarnas, TNI, polisi serta dari berbagai unsur lainnya ditunda karena gelap mulai menyelimuti perairan Kepulauan Seribu yang diduga kuat menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Esoknya pada Minggu (10/1), pencarian dilanjutkan. Alhasil tim penyelam gabungan dari beberapa instansi pun menemukan serpihan pesawat serta bagian tubuh korban yang sudah tidak utuh.

Temuan tersebut tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa pesawat jenis boeing itu memang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu atau di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Putaran jarum jam terus berputar seiring tim SAR yang terus bekerja keras. Selang waktu berjalan, sejumlah kepingan-kepingan badan pesawat serta bagian jenazah terus ditemukan dari dasar laut.

Temuan-temuan itu dikirim ke JICT untuk diperiksa lebih lanjut. Khusus untuk bagian jenazah korban pesawat nahas itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Jakarta Timur untuk penanganan lebih detail.

Perluas pencarian korban

img

Sejumlah prajurit TNI melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1). Foto: Antara

Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri pada akhirnya memperluas areal pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1).

“Areal ini kita perluas lagi. Kemarin petunjuk dari Bapak Kabarhakam bahwa areal ini diperluas,” kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih di atas Kapal Polisi Bisma 8001.

Perluasan areal pencarian tersebut mengingat sudah memasuki hari keempat pascakejadian. Selain itu, pertimbangan arus bawah laut yang deras serta angin kencang menjadi faktor pendorong perluasan areal pencarian.

Pada hari keempat pencarian, Korpolairud menerjunkan 30 penyelam serta tambahan beberapa penyelam dari Direktorat Polisi Air Polda Banten serta Polda Jawa Barat.

Untuk teknis pencarian dilakukan secara bergantian di mana gelombang pertama terdiri atas tiga tim dengan total 30 penyelam dengan kurun waktu satu jam penyelaman. Di hari keempat pencarian, sebagaimana diketahui, jerih payah petugas SAR cukup membuahkan hasil. Dua potongan tubuh kembali ditemukan.

Selain serpihan-serpihan pesawat, petugas SAR juga menemukan baju, seragam pramugari, tas, uang hingga gaun pengantin berwarna putih.



Komentar
Banner
Banner