Peristiwa & Hukum

Insiden Kapal Guru di Sungai Mentaya: Mati Mesin, Tim SAR Sukses Evakuasi Penumpang

Sebuah perahu yang biasa digunakan oleh sekelompok guru untuk mengajar di Desa Terantang Kotim, mengalami mati mesin di Sungai Mentaya.

Featured-Image
Proses evakuasi para guru yang perahunya mati mesin di Sungai Mentaya. Selasa (3/6/2025). Foto: Basarnas Kalteng

bakabar.com, SAMPIT - Sebuah insiden terjadi di Sungai Mentaya, Desa Terantang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 13.15 WIB.

Sebuah perahu yang biasa digunakan oleh sekelompok guru untuk mengajar di desa tersebut mengalami mati mesin dan membutuhkan bantuan evakuasi.

Informasi kejadian pertama kali diterima oleh Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Sampit dar Hari Setiawan, yang merupakan suami salah satu korban. Perahu tersebut diketahui memang rutin digunakan oleh para guru untuk menempuh perjalanan menuju lokasi mengajar, karena jalur air dianggap lebih cepat dan efisien dibandingkan jalur darat yang sulit diakses.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Kantor SAR Palangka Raya, AA. Ketut Alit Supartana, segera menginstruksikan pemberangkatan satu tim Search and Rescue Unit (SRU) dari Pos SAR Sampit serta Anak Buah Kapal (ABK) RB 305.

"Mendapat informasi tersebut, kami langsung memberangkatkan satu tim dengan menggunakan RIB 01 untuk mengevakuasi kapal tersebut,” ujar Alit Supartana.

Sebelum tim SAR tiba, para korban sempat dibantu oleh kapal wisata yang melintas. Pada pukul 13.43 WIB, tim SAR berhasil melakukan intersep dan langsung mengevakuasi seluruh guru ke dermaga terdekat dalam keadaan selamat.

Berikut data para korban yang berhasil dievakuasi Nurul (41), Adi (29), Nur Aina (33), Heni (35), Ranti (41), Yani (37), Siti (35), Fitriyah (30), Lia (33), Tari (30), Rohman (34) dan Rahma (37).

"Dengan telah terevakuasinya korban, Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,” ungkap Alit Supartana.

Kepala Kantor SAR Palangka Raya juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak dan mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi Call Center Basarnas 115 apabila menghadapi situasi darurat yang membutuhkan bantuan SAR.

Editor


Komentar
Banner
Banner