bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan pihaknya PBNU tidak melarang pengurus PBNU maju di Pemilu sebagai calon anggota legislatif (caleg).
Namun Gus Yahya katakan ada beberapa pengecualian bagi Ketum dan Waketum PBNU dan Rais Aam yang tidak boleh mencalonkan diri sebagai Caleg.
"Selain mandataris, boleh. Yang nggak boleh itu mandataris. Pokoknya mandataris nggak boleh nyaleg. Kalau bukan mandataris, pengurus yang lain boleh, silakan. Yang nggak boleh itu mandataris saja. Mandataris itu dan lampirannya, Rais Aam, Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, ndak boleh. Selebihnya boleh," ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Kantor PBNU dikutip Sabtu (15/9).
Gus Yahya juga menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi para pengurus PBNU yang menyatakan sikap politiknya, namun jangan membawa institusi PBNU.
Baca Juga: Gus Yahya: NU Bukan Dagangan Politik Praktis!
"Saya sampaikan tadi, personel, pengurus, membuat pernyataan tapi tidak boleh mengatasnamakan lembaga, kecuali untuk hal-hal yang menjadi keputusan rapat atau permusyawaratan. Kalau di luar rapat atau permusyawaratan tetap boleh ngomong tapi tidak mengatasnamakan lembaga," ujarnya.
Ditambahkan, Gus Yahya, menjelaskan PBNU tidak ada hubungan dengan Partai Politik manapun menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Gus Yahya mengatakan PBNU memang punya hubungan dengan PKB namun tidak erat dan tidak ada sangkut pautnya soal politik.
Baca Juga: Gus Yahya: PBNU Tidak Ada Sangkut Paut dengan Parpol
"Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat mas. Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama,"
