Kota Baru

Guru SMPN 1 Pulau Laut Barat Kenang Sosok Gadis yang Jadi Korban Pembacokan di Kotabaru

apahabar.com, KOTABARU – Kepergian Aulia Sari, gadis berusia 14 tahun akibat ulah brutal terduga begal di…

Featured-Image
Aulia Sari, (paling kiri) saat bersama sahabatnya. Foto : Khoirotun for apahabar.com

bakabar.com, KOTABARU – Kepergian Aulia Sari, gadis berusia 14 tahun akibat ulah brutal terduga begal di Kotabaru membuat sedih keluarga dan orang-orang dekatnya.

Sebagai pengingat, sebelum berpulang untuk selamanya, Aulia, bersama ibunya Mahriani, bersimbah darah akibat serangan senjata tajam oleh pria yang diduga begal.

Aulia terluka parah terkena tebasan senjata tajam saat berupaya melindungi sang ibundanya pada Selasa (5/10) malam lalu.

Haru Pemakaman Jasad Gadis Korban Begal di Gemuruh Kotabaru Dilepas 2 Perwira

Keduanya kemudian ditinggalkan pelaku dengan kondisi bersimbah darah di semak-semak. sementara barang berharga berupa HP dan uang ratusan juta dibawa pelaku kabur.

Tak berselang lama, keduanya ditolong warga dan dilarikan ke RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru untuk mendapatkan penanganan medis. Sayang, nyawa Aulia tak bisa diselamatkan, ia dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (8/10) pagi.

Dari penelusuran bakabar.com, Aulia adalah gadis dari keluarga sederhana dan berperangai baik. Ia duduk di kelas IX B SMPN 1 Pulau Laut Barat.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Di mata dewan guru, Aulia juga dinilai anak yang sangat rajin belajar, santun, mudah bergaul dengan teman sekolah serta murah senyum.

Kepala SMPN 1 Pulau Laut Barat, Khoirotun, merasa sangat kehilangan atas kepergian salah satu siswanya, Aulia Sari. Menurutnya, almarhumah adalah sosok gadis dari keluarga sederhana, ceria, dekat dengan kawan-kawannya, dan sangat sopan.

Dewan guru dan siswa SMPN Pulau Laut Barat pun sangat terpukul atas kepergian Aulia.

“Sampai detik ini, saya selalu teringat dia, Pak. Anaknya cantik, dan santun. Kalau disapa, atau menyapa dia selalu tersenyum,” ujar Khoiroh sembari terisak ketika ditanya wartawan.

Ditinggal Sang Putri Berpulang, Begini Kondisi Terkini Korban Begal di Kotabaru

Khoirotun sangat menyesalkan aksi brutal pelaku yang tega melukai ibu dan almarhumah Aulia. Semua dewan guru tidak menyangka kejadian tragis ini bisa terjadi.

Ia bersama dewan guru berharap agar pihak berwajib dapat memberikan hukuman setimpal terhadap pelaku, sesuai hukum yang berlaku.

“Kami dari dewan guru, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib ihwal proses soal kasus ini. Kalaupun ini kehendak Allah SWT, kami ikhlas, semoga anak kami Aulia khusnul khatimah dan sang ibunya sembuh,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pelaku terduga begal berinisial AT (26) telah berhasil diamankan tim gabungan Polsek Pulau Laut Barat, Buser Macan Bamega, dan Tim Resmob Macan Kalsel.

Kini pelaku beserta barang bukti berada di Mapolres Kotabaru untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Sosok Pelaku

DITANGKAP! Begal Brutal di Kotabaru yang Bikin Ibu-Anak Bersimbah Darah

Belakangan sosok terduga perampok brutal yang membuat ibu dan anak di Desa Gemuruh, Pulau Laut Barat, Kotabaru bersimbah darah diungkap polisi.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Dia adalah Asrat (AT). Walaupun usianya terbilang belia, pemuda 26 tahun ini sudah memiliki dua anak. Ia merupakan warga Desa Gemuruh. Kebun sekaligus tempat tinggalnya dekat dengan para korban di Desa Lontar Timur sebelah Pulau Laut Barat.

Adapun motif perampokan hingga pembacokan yang dilakukan AT masih tanda tanya. AT disebut beraksi nekat lantaran sempat dituduh mencuri buah nangka di kebun korban. Namun ada yang menduga lain.

Kapolres Kotabaru, AKBP M Gafur Aditya Harisada Siregar bilang AT tercatat beberapa kali melakukan pencurian ringan. "Namun diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Gafur saat jumpa pers, Kamis (7/10) petang.

Dalam jumpa pers, Gafur tampak enggan buru-buru memastikan. Pendalaman masih dilakukan. Sebab, tersebar isu jika pelaku nekat beraksi juga dilatari faktor ekonomi.

Usai pelaku terbilang muda, sehat, dan dapat bekerja. Kotabaru sebagai kota pertanian serta pertambangan dan penggalian batu bara dikenal memiliki banyak peluang kerja.

"Berkenaan dengan faktor ekonomi tidak bisa dijadikan alasan untuk tindak pidana," ujar mantan kepala Subdit Harda, Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini.

Karenanya, Gafur belum mau menyimpulkan motif pelaku merampok sekaligus menganiaya korban.

"Memang pelaku mengaku sakit hati dituduh mencuri buah nangka. Tapi, kenapa ada barang berharga korban yang diambil?" ujar kapolres.

Kapolres memastikan pihaknya akan melakukan pendalaman lagi. Sambil menunggu kondisi korban stabil.

Sementara ini, polisi menjerat pelaku AT dengan dua pasal sekaligus yakni 368 KUHP dan 351 ayat (2) KUHP tentang pemerasan dan penganiayaan anak di bawah umur. Ancaman penjara 15 tahun menanti bapak dua anak ini.

Kronologis

Geger Begal di Kotabaru, Wanita & Anak 14 Tahun Bersimbah Darah

Mahriani (53) sedang di kebun karet miliknya sebelum insiden nahas itu. Berselang kemudian, putrinya Aulia Sari (14) datang menjemput.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Di tengah perjalanan pulang, kedua korban tiba-tiba berpapasan dengan AT. Selanjutnya, AT yang juga mengendarai sepeda motor balik arah mengejar keduanya.

Merasa khawatir, korban makin tancap gas hingga akhirnya terjatuh dari sepeda motornya ke sebuah semak belukar.

Akibat jatuh dari motor itu, Mahriani patah tangan sebelah kiri. Melihat kedua korban tak berdaya, pelaku langsung mendekat. Ia mengayunkan parang yang dibawanya ke Mahriani.

"Maunya Mahriani yang disasar, tapi putrinya melindungi," ujar Gafur.

Akibat tebasan parang pelaku, Mahriani terluka menganga di bagian tangan. Putrinya Aulia juga terluka parah di bagian pelipis mata.

Menyaksikan keduanya tersungkur tak berdaya bersimbah darah, pelaku buru-buru kabur. Handphone dan beberapa uang tunai senilai ratusan ribu rupiah turut digasak pelaku.

Sampai berita ini ditayangkan, kedua korban masih mendapatkan penanganan medis intensif di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru.



Komentar
Banner
Banner