bakabar.com, BANJARMASIN – Hari ini, Rabu (14/4), sebagian tenaga pendidik di Kota Banjarmasin gagal mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal itu lantaran mereka memiliki penyakit komorbid.
"Guru ada yang ditunda karena mengalami hipertensi, komorbid dan menderita penyakit ISPA beberapa orang di antaranya," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi.
Di samping itu, Machli bilang para tenaga pendidik yang divaksinasi sebanyak 2.030 selama dua hari.
Namun terdapat beberapa guru yang melakukan vaksinasi di puskesmas dekat tempat tinggalnya. Dilaporkan sebanyak 1.700 guru sudah disuntik corona.
"Target ini harus kita capai sehingga persiapan pembelajaran tatap muka (PTM)," ucapnya.
Masih Machli, bahwa pihaknya akan mempertimbangkan pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga pendidik. Itu lantaran guru masih ragu disuntik vaksin Sinovac.
"Kita sama sama sosialisasikan dengan Dinas Pendidikan (Disdik)," pungkasnya.
Sebelumnya, program vaksinasi Covid-19 Dinkes Banjarmasin mengalami kendala teknis.
Machli mengakui sebagian tenaga pendidik terkesan enggan mengikuti vaksinasi.
"Sebenarnya sudah ada surat edaran Menteri Agama dan MUI bahwa bervaksin di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa," ujarnya.
Selain itu, Machli menuturkan menjalankan vaksin di bulan Ramadan tidak membuat seseorang merasakan efek samping. Seperti kelaparan, lesu hingga kelelahan.
Juru bicara Satgas Covid-19 Banjarmasin itu menegaskan efek tersebut tidak memengaruhi kondisi tubuh pengguna vaksin. Itu lantaran dosis vaksin hanya 0,5 dan disuntikan kepada otot.